Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada masyarakat. PMM sendiri bertujuan untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satunya yang dilakukan oleh kelompok 241 gelombang 07 pada hari Senin, 30 Juli 2023 dengan beranggotakan Azizah Khoirotun Ni'mah, Putri Parmitha Dwi Kamala Sari, Mahardini Alicia Putri Norma, Alif Zhahid Sholawatun, dan Hanisah Batrisyia. Kelompok PMM 241 didampingi oleh ibu Ika Anggraini, S. Kep., Ns., M.kep sebagai dosen pembimbing lapangan. Bertempat di SDN 2 Argosuko, Jl. Raya Keden, Keden, Argosuko, Kec. Poncokusumo. Kabupaten Malang, Jawa Timur 6515. Berjarak 23 km dari ibukota Malang dan 6,2 km dari pusat kecamatan Poncokusumo.
BAPER merupakan akronim dari barisan perubah argosuko. BAPER menjadi simbol dari kelompok PMM 241 dengan harapan bisa merubah SDN 2 Argosuko lebih maju dan berkualitas khususnya kesehatan lingkungan sekolah
Periode anak usia sekolah sering ditemukan permasalahan yang biasa terjadi seperti diare dan kekurangan gizi yang berkaitan dengan kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi membuka jalur komunikasi, memberikan informasi, dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku (Larira et al., 2021). Mahasiswa PMM UMM kelompok 241 Gelombang 7 adakan program kerja edukasi PHBS sejak dini dengan harapan untuk menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat karena disamping itu kesehatan anak usia sekolah juga akan menentukan kesehatan masyarakat dan bangsa di masa depan, ucap Azizah Khoirotun Ni’mah sebagai koordinator kelompok. Sebelum adakan edukasi PHBS, pada tanggal 29/07/2023, mahasiswa PMM UMM 241 mengadakan pengecekan kesehatan anak sekolah dengan TTV yang meliputi berat badan, tinggi badan, suhu, tekanan darah, dan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT).
Diare dimaknai dengan buang air besar (BAB), feses yang cair atau tidak berbentuk dengan frekuensi BAB melebihi tiga kali sehari. Menurut Rahmawati et al. (2022) mengatakan bahwa diare adalah proses buang air besar sebanyak 3 kali atau lebih dengan konsistensi tinja/feses berbentuk cair atau frekuensi lebih dari normal. Di mana penyakit diare banyak terjadi pada anak sehingga membuat “TIM BAPER” tergerak untuk memberikan pencegahan diare melalui pemberian edukasi pada anak-anak SD Negeri 2 Argosuko.
“Pemberian edukasi diare yang kami bawakan meliputi pengertian diare itu apa, gejala diare, penyebab diare, dan cara mengatasi diare seperti apa saja” Ucap Alif Zhahid sebagai salah satu anggota Mahasiswa PMM kelompok 241.
“Diharapkan dengan pemberian edukasi terhadap diare ini dapat mengurangi terjadinya penyakit diare terhadap anak-anak khususnya pada SD Negeri 2 Argosuko” Tutur Mahasiswa PMM kelompok 241.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI