(5/9) Mahasiswa UMM membantu pengelola sumber air (HIPPAM) dusun Jeding desa Junrejo menguji air dan merancang filter sederhana.
Dalam rangka pengabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) mitra dosen, 5 mahasiswa teknik sipil Universitas Muhammadiyah Malang (Aldhie Gusti W., Ammar Rais A.I., Ken Erlangga W., Rezky S., Qaila Putri N.) didampingi Dosen pembimbing (Lourina Evanale Orfa, S.T., M.Eng.) Â membantu pak Mul, pengelola sumber air (HIPPAM) dusun Jeding desa Junrejo dalam melakukan uji kelayakan air untuk digunakan sehari-hari serta membantu membuatkan rancangan filter air sederhana. Kegiatan ini dimulai sejak 1 Juli 2021.Â
Rangkaian kegiatan yang dilakukan 5 mahasiswa ini mencakup pengambilan sampel air di sumber untuk uji kelayakan air, membuat rancangan filter air sederhana berdasarkan hasil uji lab air, serta menguji coba rancangan filter air tersebut.
Kegiatan diawali dengan survei langsung ke sumber air (1/7), mengambil sampel air untuk diuji. Setelah itu, kelima mahasiswa yang berkuliah di Universitas Muhammadiyah Malang jurusan Teknik Sipil ini membawa hasil uji tersebut ke lab sembari membuat rancangan filter air sederhana.
(2/7) Mahasiswa UMM mengantarkan sampelnya ke lab Jasa Tirta untuk diuji yang hasilnya keluar setelah 2 minggu. (16/7) Setelah mengambil hasil uji, kelompok PMM ini harus berhenti sementara dikarenakan PPKM Level 4 yang berlaku di Malang Raya sembari mulai merancang filter sederhana berdasarkan hasil uji lab yang hasil rancangannya diajukan ke pengelola sumber air (HIPPAM) Dusun Jeding Desa Junrejo pada tanggal 5 Agustus 2021.Â
Bahan pokok yang digunakan untuk dijadikan filter air tidak berbeda pada saringan air sederhana pada umumnya. Perbedaan mendasar dari filter yang diajukan mahasiswa UMM ini dengan saringan air pada umumnya ialah aliran air yang biasanya dari atas ke bawah, dibalik jadi bawah ke atas.Â
Hal ini dilakukan karena keluhan dari pengelola sumber air salah satunya filter yang sering kemasukan daun sehingga kinerja filter tidak maksimal. Salah satu anggota kelompok PMM, Ken Erlangga Wardana menjelaskan bahwa dipilihnya aliran air dari bawah ke atas dikarenakan saringan air yang sudah ada belum memiliki pengendapan, hal ini dapat mengganggu kinerja saringan pada sumber air Dusun Jeding Desa Junrejo. Â
Karena hasil uji lab sampel air menyatakan bahwa air tersebut layak untuk digunakan sehari-hari maka rancangan filter yang diberikan hanya fokus kepada keluhan bahwa air dari sumber seringkali keruh.
(6/8) Setelah melakukan diskusi dengan Dosen pembimbing, mahasiswa UMM mulai melakukan pembelian material untuk melakukan uji coba rancangan saringan air. Keesokan hari (7/8) uji coba filter air yang mereka rancang dimulai. Permulaannya mereka melubangi tong pada 3 sisi, 1 sisi untuk masuknya air, 1 sisi untuk pembersihan endapan, dan 1 sisi diatas untuk keluarnya air.Â