Mohon tunggu...
PMM GEL04 KEL 88 UMM
PMM GEL04 KEL 88 UMM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

PMM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PMM UMM Kelompok 88 Melakukan Penyuluhan Kepada Wali Murid TK RA Muslimat NU 18 Mengenai Gizi Seimbang untuk Mencegah Stunting

11 Februari 2024   21:53 Diperbarui: 19 Maret 2024   20:21 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malang - Jumat (26/01/2024) Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (UMM) Bhaktiku Negeri. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kami dari gelombang 4 kelompok 88 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Apt. Aghnia Fuadatul Inayah, M.Farm.Klin, dengan koordinator kelompok Anti Puspita Sari yang anggotanya terdiri dari Siti Alifiah Hidayati, Robiatul Adawiyyah, Fachriza Rachma Hanifa, dan Tiarastri Yulmaniar Ingtyas. Bahwa mengadakan kegiatan berupa penyuluhan kepada wali murid TK RA Muslimat NU 18 yang bertempat di Jalan Tirto Joyo Genting, Desa Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Tema penyuluhan yang kami angkat yaitu mengenai pemberian gizi seimbang kepada anak sebagai upaya pencegahan stunting yang saat ini selalu menjadi topik hangat di berbagai media sosial. 

Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang yang bisa terjadi pada anak akibat kekurangan gizi kronis pada periode awal pertumbuhannya. Penyebab stunting sendiri karena adanya praktek pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan termasuk pembelajaran dini yang berkualitas, kurangnya akses makanan bergizi, serta kurangnya akses air bersih dan sanitasi. 

Anak yang mengalami kekurangan gizi menahun dan terkena stunting memiliki proporsi tubuh yang lebih pendek dari standar tinggi anak seusianya. Namun, hal tersebut perlu diingat bahwa masih ada pengaruh dari genetik. 

Selain itu, stunting juga memiliki dampak pada jangka pendek dan jangka panjang seperti, meningkatkan terkena resiko penyakit infeksi, mengalami penurunan kemampuan intelektual dan produktivitas serta terkena penyakit degeneratif (penyakit jantung, diabetes, stroke, dan osteoporosis).

Masalah stunting penting untuk dicegah, karena dapat mengganggu potensi sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak. Hal ini menjadi topik hangat yang selalu diperbincangkan agar angka penderita stunting di Indonesia dapat menurun dan anak-anak dapat tumbuh dengan baik sesuai usianya.

Penyuluhan yang kami adakan ini diikuti oleh para wali murid TK RA Muslimat NU 18 sebanyak 60 orang.

Kegiatan penyuluhan yang kami berikan tidak hanya mengenai materi stunting tetapi juga mengenai gizi seimbang. Selain itu, kami juga memberikan contoh olahan makanan yang mengandung sayur dan dimodifikasi agar disukai anak-anak. Hal ini dikarenakan anak-anak kerap sekali tidak menyukai bau atau rasa dari sayuran dan buah-buahan sehingga modifikasi makanan dilakukan untuk menarik minat anak pada makanan tersebut.

dok. pribadi
dok. pribadi

Penyuluhan yang kami sampaikan disambut antusias dengan berbagai pertanyaan di saat sesi tanya jawab. Seperti, banyaknya orang tua yang mengeluhkan anak-anaknya tidak suka makan sayur, buah, dan bahkan ada yang tidak mau makan daging ayam, sapi, ataupun ikan. Hal ini menjadi keresahan tersendiri bagi orang tua untuk memberikan makanan yang sehat dan bergizi kepada anak-anaknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun