Bertepatan pada hari anak nasional 23 Juli 2023 , sebuah pergerakan kecil dari rayon fipps untuk pendidikan indonesia bersama relawan membangun literasi di pemukiman pancoran jakarta selatan tepatnya Jl. Pancoran Buntu . satu hari full di tanggal 22 juli 2023  kami  mulai acara dengan pembukaan yang langsung di pimpin oleh ketua forum pancoran bersatu sekaligus sekertaris RT Bapak lili pesan yang dapat di petik dalam sambutan pak liliÂ
"Apapun kegiatannya kalau selagi positif saya dukung terus dan saya minta sebelum memulai kegiatan kalain perlu mengenal lingkungan disini singkatnya SKSW (susur kampung sapa warga) , dan saya sudah minta pada karang taruna untuk bisa menemani kalian keliling rumah warga sini" .
berjalanya acara pembukaan di lanjutkan dengan kesepakatan bersama semua ikut serta berkeliling untuk melihat warga setempat, warganya pun sangat terbuka terlebih ramah sekali pada kami dengan pakta yang ada, hati mana yang tidak tergoreskan luka melihat kondisi saudaranya , wajah relawan mungkin terseyum menyapa warga setempat akan tetapi menutupi luka dan berpikir hal besar apa yang bisa di lakukan untuk saudara kemanusianya. sebagai kader pergerakan anak muda / mahasiswa akan selalu di tuntut peka terhadap lingkungan sebagaimana bisa bermanfaat untuk manusia lainnya, kami pun berusaha penuh agar bisa menjadi wadah bagi mahasiswa untuk kemudian para relawan bisa mengaplikasikan ilmu-ilmunya dalam  pergerakan relawan pendidikan ini.
pendidikan merupakan sumber dari segalanya baik dari segi budaya,sosial,ekonomi bahkan politik. mengambil peran dalam bidang sosial pendidikan adalah sebuah pergerakan yang tepat bagi kita khususnya para mahsiswa karna kalau kita sudah peka terhadap isu pendidikan yang ada itu tandanya kitalah orang yang sudah di panggil untuk bergerak, dalam kegiatan relawan kemarinpun  sebuah kondidisi yang tidak ideal untuk sebuah evektivitas pembelajaran akan tetapi apapun kondisinya pendidikan harus tetap hidup dan tumbuh bagi semuah kalangan masyarakat.
Schrottner menjelaskan arus globalisasi tidak hanya memberikan efek positif bagai demokrasi dan kebebasan manusia Dalam bidang pendidikan, era globalisasi mungkin dapat dianggap sebagai puncak opsional konsep pendidikan dikaji secara rasional.Â
Namun di sisi  lain tantangan besar yang dihadapi dalam dunia pendidikan  masyarakat menengah kebawah tepatnya pada anak usia dini dan terbilang kecil sudah mampu menggunakan fungsi aplikasi yang ada pada gadget, akan tetapi mereka tidak bisa membaca dengan hidup yang sempurna, literasi membacanya sangat kurang,  mereka lebih mengerti apa itu fungsi aplikasi  di banding literasi membacanya , di cari problematikanya ternyata kurangnya pengajaran membaca karna kedua orang tuanya sibuk bekerja, salah satu pengajar kemarin berbicara dalam forum sharing season , satu relawan pendidik mengatakan
"anak-anak di lingkungan ini mereka butuh sentuhan khusus terlebih pada literasi membacanya , anak-anak di sini orang tuanya bisa dikatakan sibuk untuk mencari makan dan mayoritas propesinya sebagai pemulung atau pengamen jalanan"
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) akan terus bergerak merumput agar masyarakat kecil bisa merasakan sebuah kenikmatan dunia pendidikan, dari pengalaman kemarin dalam pengabdian yang kami lakukan  kami memetik  sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi kami , bahwasanya mereka bukan tidak ada keinginan untuk bisa belajar dan membaca layaknya anak-anak pada umumnya akan tetapi akses mereka untuk belajar sangatlah kurang itu terbukti pada saat kami mengunjungi lingkungan mereka , anak-anak lingkungan tersebut sangat antusias untuk menyambut kami dalam kegiatan ini , itu artinya bahwa setiap ada organisasi atau komunitas yang mendatangi lingkungan tersebut seolah-olah anak-anak itu menganggap ini adalah tamu yang akan memberikan ia pembelajaran, terlebih di kuatkan dengan ucapan kata dari seorang anak di lingkungan tersebut :
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!