Siapa bilang masakan rumahan kalah dengan masakan di restoran-restoran atau cafe ternama? Masakan rumahan selalu dipandang hanya sekadar penghilang rasa lapar belaka. Hingga hanya ada segelintir orang saja yang pernah menikmatinya sepenuh hati. Masakan rumahan sebenarnya tidak pernah kalah dengan masakan di restoran-restoran besar ternama atau cafe-cafe branded. Mungkin beberapa pendapat mengatakan bahwa masakan rumahan kurang menarik karena disajikan seadanya. Sehingga hal itu membuatnya tidak begitu menarik untuk disantap.
Jika menilik sisi lain selain plating, masakan rumahan memiliki citarasa yang tidak kalah dengan masakan profesional. Terbukti banyak warung-warung moderen saat ini mengusung menu masakan rumahan. Masyarakat yang tinggal di lingkungan perkotaan cenderung mencintai fast food, karena dianggap lebih praktis. Tetapi, mereka pun kadang pasti merasa kangen dengan masakan 'ibu'. MAsakan yang dirindukan itulah yang membuat masakan rumahan ternyata masih menjadi pilihan masyarakat saat ini.Â
Makanan yang dibuat dengan hati, penuh hygenitas, tanpa tendensi, sederhana, serta dibuat dengan bahan-bahan pilihan adalah masakan rumahan yang sering kita pandang biasa saja. Masakan rumahan, selain bercitarasa tinggi juga adalah jembatan diskusi keluarga. Ketika makan bukan hanya sekadar menggugurkan kewajiban belaka, masakan rumahan menjadi penghangat suasana harmonis rumah tangga. Jadi apapun alasannya, masakan rumahan adalah yang paling istimewa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H