Mohon tunggu...
Azam Ismail
Azam Ismail Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tantangan dalam Implementasi Hak Asasi Manusia di Bidang Sosial Ekonomi

11 Juni 2024   11:08 Diperbarui: 11 Juni 2024   11:29 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salam sejahtera untuk semua pembaca. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas topik yang sangat penting dan relevan, yaitu tentang bagaimana implementasi Hak Asasi Manusia (HAM) dalam bidang sosial ekonomi berhadapan dengan berbagai tantangan yang perlu kita pahami secara mendalam. HAM adalah hak fundamental yang dimiliki setiap individu untuk hidup layak, memperoleh pendidikan, akses kesehatan, dan berbagai hak dasar lainnya.

Sering kali kita mendengar bahwa setiap orang berhak atas pendidikan, kesehatan, dan tempat tinggal yang layak. Namun, kenyataannya masih banyak individu yang tidak memiliki akses yang sama terhadap hak-hak tersebut. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan sosial dan ekonomi di masyarakat kita. Orang-orang dengan tingkat ekonomi rendah seringkali sulit mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan atau pendidikan yang berkualitas. Tantangan ini membuat pemenuhan HAM menjadi sulit untuk diwujudkan.

Salah satu contoh konkret adalah ketidakmampuan sebagian masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan berkualitas karena biaya yang tinggi. Meskipun pemerintah telah menyediakan layanan kesehatan melalui program-program tertentu, kenyataannya masih banyak warga yang tidak terjangkau oleh program tersebut. Ketimpangan ini mencerminkan ketidaksetaraan yang menjadi tantangan besar dalam pemenuhan HAM.

Selain itu, terdapat situasi di mana kepentingan ekonomi bertentangan dengan pemenuhan HAM. Misalnya, ketika pemerintah ingin membangun proyek ekonomi besar seperti pertambangan atau pembangunan infrastruktur, seringkali hal ini melibatkan pengambilalihan tanah dari penduduk setempat. Pengambilalihan tanah ini dapat melanggar hak atas tanah mereka, serta hak untuk hidup dalam lingkungan yang sehat. Di satu sisi, proyek tersebut dapat memberikan manfaat ekonomi, seperti penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan daerah. Namun, di sisi lain, proyek ini dapat merugikan masyarakat yang tinggal di sana, terutama jika mereka kehilangan tempat tinggal atau mengalami kerusakan lingkungan.

Dua jurnal yang relevan memberikan pandangan mendalam terkait topik ini. Jurnal pertama, yang ditulis oleh Smith dan tim pada tahun 2020, membahas tentang tantangan dalam memastikan hak ekonomi dan sosial bagi kelompok yang rentan. Mereka menekankan pentingnya kebijakan yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini. Misalnya, mereka menekankan perlunya program bantuan sosial yang lebih efektif dan terarah agar bisa menjangkau kelompok-kelompok yang paling membutuhkan. Dengan demikian, hak atas pendidikan, kesehatan, dan perumahan yang layak dapat lebih mudah terpenuhi.

Sedangkan jurnal kedua, yang ditulis oleh Rodriguez dan Kim pada tahun 2019, membahas dampak proyek-proyek pembangunan ekonomi terhadap HAM. Mereka menyoroti betapa pentingnya melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek ini. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan proyek dapat membantu memastikan bahwa hak-hak mereka tidak terabaikan dan bahwa mereka dapat menyuarakan kekhawatiran serta kebutuhan mereka. Misalnya, masyarakat dapat terlibat dalam konsultasi publik sebelum proyek dimulai, sehingga dampak negatif dapat diminimalisir.

Dari kedua jurnal tersebut, terlihat bahwa banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan dalam implementasi HAM di bidang sosial ekonomi. Kebijakan yang inklusif dan partisipasi masyarakat adalah kunci utama untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan perlindungan HAM.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan HAM dalam bidang sosial ekonomi tidak selalu mudah. Tantangan seperti ketidaksetaraan ekonomi dan konflik antara hak individu dan kepentingan ekonomi perlu diatasi dengan pendekatan yang bijaksana dan holistik. Sebagai generasi muda, kita memiliki peran penting dalam membangun kesadaran akan pentingnya keseimbangan antara ekonomi dan HAM. Kita dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial, mendukung program-program pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi ketimpangan, dan terus menyuarakan pentingnya hak asasi manusia dalam setiap aspek kehidupan.

Dengan demikian, kita dapat ikut berkontribusi untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan. Mari kita terus belajar dan berusaha agar HAM dapat terpenuhi untuk semua orang, tanpa terkecuali. Terima kasih atas perhatian para pembaca, semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun