Mohon tunggu...
Nita Harani (Syamsa Din)
Nita Harani (Syamsa Din) Mohon Tunggu... Guru - Guru Madrasah Ibtidaiyah

I'm Nothing Without Allah SWT. Guru Madrasah Ibtidaiyah. pengagum senja, penyuka sastra. Love to read, try to write, keep hamasah.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Antara Kota Judi dan Kota atas Nama Tuhan

22 Desember 2017   15:32 Diperbarui: 28 Desember 2017   12:00 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.chambaproject.in

Ada apa dengan Macao?

Ada Kasino -- Kasino yang terus menggeliat subur. Ya..kota judi. Macao menjadi salah satu pasar taruhan terbesar di dunia, digadang -- gadangkan sebagai Las Vegasnya Asia. Itu saja? tentu tidak, itu hanya sebatas pengetahuan dangkalku dulu. Macao lebih dari sekedar tempat untuk menghabiskan uang di mesin slot.

Terletak pada 70 KM sebelah Barat Daya kota Hongkong dan 145 KM dari Guangzhou. Macao menjadi bagian dari tanah jajahan Portugis lebih dari 400 tahun, hingga 20 Desember 1999 pemerintah Portugal menyerahkan kedaulatan terhadap Macao kepada Republik Rakyat Tiongkok (RRT) melalui penandatanganan perjanjian antara Portugal dengan Tiongkok.

Setelah penandatanganan perjanjian tersebut, Macao menjadi Wilayah dengan status sebagai Daerah Administratif Khusus yang berlaku hingga 20 Desember 2049. Portugis tak hanya meninggalkan Arsitektur indah untuk kota Macao, budaya buruk yakni judi juga lahir dari peninggalan bangsa Portugis. Tak heran jika hiburan malam dan perjudian beroperasi resmi di Macao hingga kini, lantaran Pemerintah Macao yang mendapat Otonom dari Pemerintah Pusat Cina mengizinkan segala bentuk kegiatan judi di wilayah ini.

Menyoal kota Macao, judi nyaris selalu berhasil menjadi pemantik utama pembicaraan. Bagaimana tidak, Kasino -- kasino yang memfasilitasi perjudian legal tersebut mampu menghidupkan kota Macao, bahkan Kasino menyumbang dengan nilai persentase yang signifikan untuk Produk Domestik Bruto (PDB) kota Macao. Pendapatan besar dari Kasino tersebut dijadikan subsidi untuk pelayanan gratis, seperti layanan kesehatan.

Tapi, menyoal kota Macao tak melulu perihal judi. Macao telah berhasil memadukan Eropa dan Asia, hasilnya? Nyaris sempurna..Eropa dan Asia benar -- benar melebur di wajah kota Macao. Terang saja, daya pukaunya tak terelakkan. Lewat sekali pandang, barangkali kita tak menyangka, wajah macam kota Macao berada di Asia.

Ada banyak tempat wisata di kota ini. Tempat wisata yang tak bisa dibilang biasa, karena memang memiliki nilai seni yang kuat. Adalah The Ruins of St. Paul's, merupakan puncak peringkat dan tempat wisata yang paling menarik sekaligus menjadi Landmark kota Macao. Gereja St. Paul's memiliki arsitektur gabungan antara Renaissance dan Oriental bergaya dengan cara yang harmonis. Gereja tersebut sebenarnya bagian dari bangunan gereja tua Mater Dei yang dibangun bersebelahan dengan St. Paul's College, Universitas Barat pertama di Asia.

Sayang, gereja mewah tersebut terbakar hingga dua kali, yakni pada tahun 1601 dan 1835. Tak pelak, kebakaran tersebut menghanguskan hampir seluruh bangunan, hanya menyisakan dinding bagian depan saja. Sempat ada upaya untuk membangun kembali bangunan mewah tersebut, namun bangunan versi sisa kebakaran agaknya terlanjur memikat dan melekat di benak para pengunjung. Padahal, bangunan sisa kebakaran, nah...disinilah letak nilai seni yang luar biasa tersebut.

Jika anda berkunjung ke Ruins of St. Paul's, jangan lupa mampir ke Museum of Sacred Art and Crypt yang berlokasi di balik gereja St. Paul's. Museum yang dibuka pada tahun 1996 tersebut menyimpan banyak koleksi Artefak Katolik Macao.

The Ruins of St. Paul's berjarak sekitar 200 meter dari Senado Square. Usai meniti jalanan berbatu di Senado Square, anda harus menaiki berpuluh -- puluh anak tangga untuk dapat sampai ke reruntuhan yang sangat dirawat tersebut, tak sedikit pengunjung yang berdoa dan menaruh harapannya ketika berada disana.

Berikutnya, gereja St. Dominic's. Gereja St. Dominic's menjadi salah satu tempat pertunjukan Macao International Music Festival (MIMF) yang diadakan tiap tahun. Gereja St. Dominic's kian memikat lantaran halaman depannya dihiasi batu berwarna krem dan jendela berbingkai hijau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun