[caption id="attachment_326752" align="alignnone" width="585" caption="http://www.getprice.com.au/telstra-sp817-telephone.htm"][/caption]
Seringkali kita dihadapkan pada suatu kondisi yang mengharuskan kita untuk melakukan komunikasi melalui telephone. Atau juga mungkin sekedar menghubungi nomer 108 untuk menanyakan informasi nomer kontak seseorang atau perusahaan tertentu.
Nah, yang saya perhatikan disini adalah response saya menghadapi mbak atau mas operator di ujung sana. Biasanya setelah memperoleh keterangan/info, maka ia pun akan menanyakan,”Ada lagi yang bisa saya bantu?”
Saya pun mencukupkannya, sambil mengucapkan terima kasih.
Nah, inginnya kita kan segera menutup gagang telephone dan segera melakukan panggilan lain lagi atau melakukan urusan selanjutnya. Tapi disitulah saya harus menyabarkan diri, meluangkan waktu ekstra sekian menit, karena tidak enak dengan operator tersebut.
Masalahnya ia akan menyelesaikan semua percakapan dengan kalimat penutup setara ini:
“Terima kasih telah menghubungi… Selamat siang. Selamat beraktifitas kembali. Semoga hari anda menyenangkan.”
Tinggallah saya berusaha mendengarkan semua itu, tanpa memenggal kalimat-kalimatnya walau sebenarnya sih sudah tidak sabaran. Dan yang penting adalah berusaha membalas sesopan-sopannya walau terburu-buru,
“ Ya terima kasih kembali. Selamat siang mbak/mas.”
Mereka adalah manusia biasa yang membutuhkan penghargaan juga (sambil membayangkan andai saja saat ini saya bekerja sebagai operator penerima telpon seperti itu, berapa puluh kali ya saya harus mengulang-ulang kalimat tersebut. Belum lagi jika dibanting telponnya, sebelum saya menyelesaikan kalimat : ….. Selamat beraktifitas kembali…).
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H