Mohon tunggu...
Menik Aurora
Menik Aurora Mohon Tunggu... -

Hidup ini indah.

Selanjutnya

Tutup

Money

Uang Panas Mengalir kembali ke Thailand, Indonesia, dan Philippines

21 Maret 2014   14:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:40 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_327629" align="alignnone" width="628" caption="http://www.bloomberg.com/news/2014-03-19/dollar-holds-gains-on-fed-rates-as-copper-futures-decline.html"][/caption]

Selama bulan Maret di tahun ini investor asing telah membelanjakan dana portfolionya sekurang-kurangnya netto  US$ 1,6 miliar (dengan kurs Rp 11.445 per dollar: Rp 183 triliun)  di tiga negara tujuan di Asia Tenggara. Jumlah ini merupakan aliran masuk terbesar semenjak awal tahun 2014 ini.

Dana yang disebut-sebut sebagai uang panas (hot money) ini secara bertahap  mengimbangi kembali atas uang panas yang telah lari keluar dengan jumlah sangat masiv – yakni US $ 4,2 miliar - dari regional tersebut, bahkan terbesar semenjak tahun 1999.

Berikut ini adalah nama ketiga negara tersebut beserta faktor-faktor ekonomi/nonekonomi pendukungnya:

1. Thailand

Alasan fundamental: semakin stabil kondisi keamanan negara tersebut, dengan berkurangnya kerusuhan politik (political unrest).

2.  Indonesia

Current acount deficit yang semakin mengecil, yaitu dari angka 3,3 % menyasar pada 2,5% di tahun ini.

3. Filipina

Perekonomiannya semakin menguat, dan dianggap akan mampu bertahan menghadapi pengurangan stimulus dari Federal Reserve Amerika Serikat (QE: Quantitative Easing).

Hal ini diindikasikan dengan angka inflasi rate yang cenderung menurun terus-menerus. CPI di bulan Pebruari 2014 adalah sebesar kurang lebih 4,1% bersandingan dengan angka pertumbuhan ekonominya sebesar 6,5% (2013).

Sumber: Bloomberg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun