Di sela kerumitan kami yg nampak olehnya Di sela problematika yg tertunda tertuntaskannya Di sela fluktuasi emosi yg tak jarang terkonversi ke arah kiri Dan bahkan di sela gelak tawaku bersama mereka yg cukup asing Tampaknya ia masih sesekali menyapaku Terkonversi sapaannya menjadi sebuah ingatan akan senyum tulusnya Ingatan akan dirinya yg sederhana Ketika aku tak lagi melihatnya bahkan dari sela2 edelweis ketika kudaki gunung Sementara bintang yg redup masih ada Seketika itu kuhujani diri, Sesekali saja.. :: hmmm,, kangen bapak.. ho.. i'll make u proud of me,, insyaAllah... :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H