Mohon tunggu...
David Olin
David Olin Mohon Tunggu... Pustakawan - Pemerhati Bahasa, Memberi Hati Pada Bahasa, Meluaskan Dunia Lewat Bahasa

Setiap kali menatap mentari, bulan selalu mendapat cahaya baru.

Selanjutnya

Tutup

Love

Kierkegaard dan Olsen: Penyair dan Puisinya

13 Juni 2024   08:00 Diperbarui: 13 Juni 2024   08:11 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Soren Kierkegaard, seorang filsuf Denmark, pernah mengalami krisis dalam hidupnya terkait percintaan. Suatu hari di bulan September 1840, Kiekegaard bertamu ke rumah keluarga Regina yang sudah ia kenal selama dua tahun. Ia meminta Regina memainkan piano, tetapi Regina menolak. Ia mengambil partitur lagu itu, kemudian berkata, "Mengapa aku peduli dengan musik? Sebenarnya engkaulah yang aku cari selama dua tahun ini". Peristiwa itu menandai pertunangan mereka. 

Keesokan harinya, setelah Regina menyatakan "Ya", Kierkegaard menyadari bahwa ia telah membuat sebuah kesalahan. Kierkegaard tidak ingin lagi hubungan itu berlanjut ke tahap pernikahan. Ia merasa bahwa dirinya amat tidak pantas di hadapan Regina. Pada Agustus 1841, Kierkegaard mengembalikan cincin pertunangan itu kepada Regina. Tangis Regina Olsen tidak mampu menahan kepergian Kierkegaard yang akan menghabiskan hidupnya sebagai lajang dan filsuf. Sementara itu, Regina Olsen di kemudian hari akan menikah dengan Johan Frederik Schlegel.

Meskipun keduanya tidak lagi bertunangan, mereka akan terus bertemu, meskipun kadang tidak pernah berbicara langsung di tempat umum. Komunikasi lewat surat-surat kedua orang ini menjadi khazanah filosofis yang sangat berharga tentang dinamika hubungan manusia yang mendalam. Lewat cerita keduanya, kita bisa mengingat kisah-kisah klasik tentang cinta yang tidak kesampaian, seperti halnya Dante dan Beatrice. Penderitaan menghasilkan puisi. Regina Olsen akan selamanya menjadi puisi, sementara Kierkegaard adalah penyairnya. Sebagian besar karya-karya Kierkegaard amat dipengaruhi oleh dinamika hubungan antar manusia yang riil. Hal ini menjadi amunisi untuk menanggapi pemikiran Hegel, filsuf Jerman. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun