Humor dapat didefinisikan sebagai cara pandang yang berbeda dengan orang kebanyakan. Sense of humor pada manusia ibarat jendela bening yang memampukan kita untuk memandang dengan cara yang baru. Â Sementara, orang yang tidak sampai pada cara pandang tersebut bisa disebut sebagai orang yang terlalu kaku (too thick). Dengan kata lain, tak ada celah yang mampu menembus dinding hatinya.
Menurut Gimbel (2018), satu-satunya unsur yang membuat humor sebagai sungguh-sungguh humor adalah aspek kecerdasan (intelligence, cleverness). Manusia memiliki sense of humor karena ia mampu menangkap makna dari suatu kata atau simbol. Sense of humor pada ilmuwan, penyair dan komedian pasti berbeda. Sebagai contoh, ketika Einstein melihat symbol E=MC2, ia tidak melihatnya sebagai huruf e, m, c dan angka dua, tetapi menyingkapkan cara pandang tertentu terhadap alam.
Dalam arti tertentu, Tuhan Yesus (Isa Al-Masih) juga memiliki sense of humor. Ketika orang banyak bertanya kepadanya tentang kekayaan, ia menunjuk bukan pada harta benda belaka, melainkan pada gambaran tentang bunga bakung di ladang yang melebihi kemahsyuran Salomo. Sebab bagi Yesus, hanya satu hal yang penting yaitu keselamatan jiwa-jiwa dari dosa. Untuk itulah ia akan wafat dan bangkit.
Sementara itu, komedi merupakan suatu upaya untuk menampilkan kelucuan (verbal, gestur, mimik wajah) dengan tujuan menciptakan tawa bagi pada pendengar (Gimbel, 2018). Â Komedi berbeda dari humor karena sifatnya yang mencolok mata. Artinya, para pendengar atau penonton bisa langsung tertawa (atau bahkan tidak tertawa) ketika set-up dan punch telah diberikan. Dengan kata lain, humor bersifat tidak langsung, sementara komedi bersifat langsung.
Pada acara Academy Awards 2022, Will Smith menerima Oscar. Kita semua tahu apa insiden yang terjadi di atas panggung. Bagi saya, insiden ini menghebohkan bukan semata karena peristiwa penamparan Chris Rock. Insiden ini menjadi semacam wake-up call untuk menyadarkan kita bahwa tidak semua humor itu lucu. Demikian pula, tidak semua komedi akan dibalas dengan tawa. Silahkan pembaca yang budiman merenungkannya sendiri.
Sumber
Gimbel, Steven. Isn't That Clever: A Philosophical Account of Humor and Comedy. Routledge, 2018
Sheen, Fulton J, "The Divine Sense of Humor" https://www.youtube.com/watch?v=IswCGFYERPs&list=PL_7YIx7jtxgZYeiMeKyFTHxCoNwLmdvC-&index=18&ab_channel=TheCatholicWorld
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H