Saat ini menerbitkan karya sendiri bukan hal yang sulit, seorang penulis aktif bisa menerbitkan sendiri hasil karyanya. Yang menjadi kendala publik Indonesia menilai bahwa buku hasil karya sendiri kurang berbobot,
Menurut saya penulis yang akan menerbitkan karyanya walaupun itu self publising atau konvensional perlu memperhatikan hal penting:
1. Tulisan, anda adalah editor tulisan anda sendiri, ingin tahu cara menulis yang baik banyaklah membaca, lihatlah gaya tulisan pengarang yang sudah pernah menerbitkan lebih dari satu buku.
2. Alur yang jelas, tema anda bagus tapi kalau alur tidak jelas akan membuat novel anda membingungkan.
3. Buat klimaks yang tidak pernah dilupakan pembaca, sekarang ini memunculkan tema cerita baru sangat susah, Alur cerita dan klimaks yang bagus lah yang membuat pembaca tidak bisa melupakan tulisan anda.
4. Uji cobakan pada teman atau saudara, kalau teman atau saudara anda bilang paham, berarti paling tidak pembaca yang lain juga paham dengan alur cerita anda.
5. Kalau anda ingin menerbitkan melalui self publishing, pilihlah penerbit yang terpercaya.
Kelebihan self publishing adalah print on deman dan royalti seumur hidup.
Tahukah anda dengan print on deman anda akan membantu menyelamatkan bumi dari kerusakan, karena pembuatan kertas berhubungan dengan pohon.
Kenapa royalti seumur hidup ? karena buku anda akan terus dicetak selama ada permintaan sampai anda tua.
Sedangkan penerbit konvensional, menguntungkan dengan promosi yang bagus, tanpa mengeluarkan uang buku anda sudah terpajang di toko buku.
Saya pecinta buku, asal buku itu bagus dari self publishing atau penerbit komersial pasti saya beli, sebelum menerbitkan Trilogy Seven Of Wind 1 , saya membaca berulang ulang, prosesnya bisa di baca diSoW.