Mohon tunggu...
Rizqi Fauzi Yasin
Rizqi Fauzi Yasin Mohon Tunggu... -

Hidup sekali hiduplah yang berarti

Selanjutnya

Tutup

Money

Mbah Godong Usaha Pecel Lebih dari 100 Tahun

26 November 2013   10:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:40 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah gambar didalam warung Nasi Pecel Mbah Godong Ponorogo, Jawa Timur Selasa, 26/11/2013 PKUnews, Ponorogo – Mbah Godong merupakan generasi ketiga penjual pecel harian, karena ia seorang pewaris utama dari kakek dan orang tuanya, bahkan sekarang sudah diturunkan kepada anak putri keduanya Marini (50) suami dari Tumiran (55). Nama pecel Mbah Godong diambil dari nama Mbah Godong itu sendiri putra kelahiran kota Ponorogo, JawaTimur 1945 wafat pada tahun1996, sebelumnya tidak punya nama apapun. Bahkan kalau dihitung dari awal berdiri pecel nya sudah lebih dari satu abad. “saya hanya pewaris generasi keempat dari mbah-mbah usaha pecel ini, Mbah Godong sendiri ia merupakan generasi ketiga daripadanya.” ujar Marini saat diwawancarai wartawan PKUnews, Ahad (24/11/2013). Mbah Godong mempunyai 6 orang anak empat orang putri dan dua orang putra. Semuanya ikut serta membantu Marini jualan pecel, bahkan yang menjadi karyawan-karyawannya adalah dari keluarga besarnya sendiri. Terangnya Marini ibu dari dua anak mengatakan kepada wartawan PKUnews “saya harus bangun tidur pukul 02:00 WIB malam hari untuk mempersiapkan bahan-bahan jualan pecel pagi hari”. Adapun waktu buka pecel mbah Godong dibagi menjadi dua bagian yaitu pagi hingga siang hari pukul 05:30-12:00 dan sore hingga malam hari pukul 17:00-22:00. Dari pukul 12:00-17:00 ini digunakan untuk mengolah bahan-bahan pecel untuk jualan di malam harinya.

13854358541036095613
13854358541036095613
Ini merupakan gambar satu porsi nasi pecel dan minuman es teh Mbah Godong Harga yang ditawarkannya pun sangat ekonomis sekali. Satu porsi pecel Rp.3500, teh hanget Rp.1000, es teh Rp. 2000, es jeruk Rp.2500, teh botol sosro Rp.2500. Jadi, hanya dengan uang senilai Rp.5000 sudah makan dan minum dengan kenyang. Tegasnya Jam 14:00 WIB waktu belanja keperluan untuk jualan pecel harian di pasar Tonatan. Salah satu kebutuhan yang harus dibelanjkan adalah beras, terkadang pihak dari penjual beras tidak segera mengasihkannya karena belum dibayar, hal ini lah yang menjadi kendala. Selain daripada itu, selalu ada orang yang tidak jujur mengambil jajan tanpa bayar, Marini menanggapi situasi ini sangat sabar karena dalam segala hal pasti ada rintangan yang harus dihadapin. Setiap hari Marini putri almarhum mbah Godong menjual pecelnya di dekat rumahnya Jl. Basuki Rahmat 78 Purbosuman Ponorogo JawaTimur. Rasanya nya pun tidak kalah beda dengan pecel-pecel lainya, bahkan sambal pecelnya sudah nyampai mancanegara. Tahun 2009 warungnya pernah dikunjungi Andi Mararanggeng mantan Mentri Pemuda dan Olah Raga (MENPORA).

“Waktu itu Andi Meraranggeng datang ke warung nasi pecel saya karena ia tahu dari resepsionis hotel Gajah Mada yang sering langganan sambal pecel, bahwa ada pecel yang enak dikonsumsi di Ponorogo yaitu pecel mbah Godong, tidak lama dari itu ia segera mengunjunginya dan mentraktir semua pelanggan yang ada ketika itu sebesar Rp. 300.000 bahkan sampai sambal pecel nya dibawa bekal pulang” ujarnya

1385436005331794774
1385436005331794774
Ini gambar warung nasi pecel Mbah Godong dari luar Setiap hari rata-rata warung nasi pecel mbah Godong bisa menghasilkan uang Rp. 500.000 – Rp.1000.000 bahkan lebih dari itu saat sedang ramai dikunjungi pelanggan khususnya sesaudah hari raya ‘idul fitri pasti meraup keuntungan di atas Rp.1500.000. Sistem turun temurun inilah yang membuat pecel mbah Godong selalu eksis dan unik serta menarik para pelanggan hingga saat ini. Dan akan terus diturunkan hingga generasi-genersi selanjutnya bahkan diharpakan lebih maju usahnya. Ed. Rizqi Fauzi Yasin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun