Medan 15 Desember 2017. Kemitraan tiga lembaga mengembangkan kampung three ands di Kota Medan yang bertujuan untuk membangun karakter anak berbasis masyarakat. Program yang dilaksanakan PKPA bersama Yayasan Smile dan Kopasude tersebut tahun 2017 ini akan dipusatkan di Kampung Badur Kelurahan Hamdan, Kecamatan Maimun, Medan.
Program ini disosialisasikan pada sesi diskusi kelompok terfokus di satu cafe di Medan, Jumat, 15/12/2017, yang diikuti puluhan peserta dari unsur pemerintah Kecamatan Maimun, PKK, pemerintah kelurahan, WALHI, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sumatera Utara, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Medan dan perwakilan masyarakat.
Misran Lubis, pelaksana program ini mewakili PKPA menjelaskan tujuan kampung three ends ada tiga yaitu menciptakan model perubahan lingkungan/kampung di daerah aliran Sungai Deli, Medan, menjadi kampung hijau, bersih dan sehat dengan pola kemitraan multistakeholders. Tujuan kedua untuk mengembangkan modul pembangunan karakter anak dengan pelibatan lingkungan sosial masyarakat dan keluarga dan ketiga, memfasilitasi pendidikan karakter di Keluarahan Hamdan, Medan yang berbasis masyarakat.
"Pembangunan karakter anak sangat dipengaruhi situasi dan kondisi lingkungan dan karakter masyarakat. Jika kampungnya kumuh, jorok, tidak teratur dan padat, maka tentu saja karakter anak di sana juga dipengaruhi keadaan tersebut, maka program ini akan berfokus pada penataan ruang berwawasan lingkungan yang pro-poor dan pro growth yang partisipatif", jelas Misran.
Lebih lanjut Misran menjelaskan bahwa dalam pengembangan kampung three ends, pada skala kewilayahan mereka akan mengembangkan pemanfaatan ruang menurut daya dukung dan daya tampung masyarakat serta pada skala komunitas akan dikembangkan komunitas yang ramah anak.
Erwin Saleh, mewakili Pemerintah Kecamatan Maimun, menyoroti agar  program ini melihat situasi dan perkembangan pembangunan yang dilakukan pemerintah di daerah aliran Sungai Deli.
"Ini harus kita perhatikan agar tidak sia-sia program ini, karena pada dasarnya kita dari pemerintah sangat menginginkan adanya kampung ramah anak", harap Erwin.
Asrul M. Ari, dari Dinas PP dan PA Sumatera Utara berharap agar fasilitas dan tempat bermain anak diperhatikan. "Kita lihat di sepanjang aliran Sungai Deli sangat rawan untuk keselamatan anak, maka penting kita perhatikan tempat anak-anak bermain yang aman", harap Asrul.
Sementara M. Faisal, dari Kelurahan Hamdan, mengatakan kesiapan mereka untuk mendukung kesuksesan tujuan program ini dengan mengajak masyarakat gotong-royong membersihkan lingkungan setiap hari Sabtu dan Minggu. "Kita siap mendukung agar program ini terlaksana", ujar Faisal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H