Mohon tunggu...
PKPA Indonesia
PKPA Indonesia Mohon Tunggu... -

PKPA Indonesia adalah lembaga independen yang konsern terhadap perlindungan anak.\r\n\r\nsite: www.pkpaindonesia.org

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Citizen Journalism, Orang Muda Harus Terlibat

15 Juni 2015   12:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:02 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Medan. Kebutuhan akan informasi saat ini sudah menjadi kewajiban yang harus dipenuhi. Saat ini orang tidak harus menunggu berhari-hari untuk mendapatkan informasi, kini dalam hitungan detik kita bisa mengakses atau mendapatkan informasi yang kita inginkan. Bahkan kini masyarakat biasa sekalipun dapat memberikan informasi kepada orang banyak, salah satunya adalah dengan jurnalisme warga.

Untuk memperkuat kemampuan masyarakat dalam memberikan informasi, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dinamika Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) mengadakan sarasehan “Citizen Journalism” di Aula UINSU (12/06/2015). Hadir sebagai pemateri Usrizal Pulungan, S.Sos, M.H, seorang Camera Person serta juga M. Harizal, S.H seorang Kontributor Metro TV Biro Medan. Kegiatan ini sendiri diikuti oleh perwakilan berbagai organisasi, diantaranya Aliansi Relawan Muda Indonesia (ARMI), Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA), IndikTIK dan mahasiswa sekitar Medan.

“Citizen Jornalism ini adalah peliputan berita yang dilakukan oleh orang awam. Ini semua berawal dari kejadian Tsunami Aceh dimana pengambilan gambarnya dilakukan oleh seorang warga Aceh yang dia terjebak di lantai 2 rumahnnya dan itu pula yang paling sering ditayangkan ditelevisi. Jurnalisme warga ini hanya bermodalkan smartphone yang ada di tangan karena jurnlisme warga boleh dalam bentuk apa saja bisa foto, video dan tulisan”, jelas Usrizal dalam paparan materinya.

Harizal menambahkan terkadang pers tidak selalu meliput sesuatu yang tak bernilai jual atau tidak dikehendaki oleh pemerintah, namun warga dapat melakukannya tanpa khawatir intervensi dari kelompok manapun.

“Acara ini sangat seru sekali, ternyata dengan bermodalkan android, kita sudah bisa buat berita dan mengirimkannya ke Metro TV dan ilmu kami jadi bertambah” ucap Nita Permata Sari Siregar dan Siti Rizki Kartika perwakilan dari ARMI. (SRK)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun