Mohon tunggu...
PKMM "KEPO" - Loker Pohon
PKMM "KEPO" - Loker Pohon Mohon Tunggu... -

Sebuah Upaya Meningkatkan Motivasi untuk Sembuh dan Sehat Anak Kanker https://www.instagram.com/pkmm_kepo/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebuah Upaya Meningkatkan Motivasi Sembuh dan Sehat untuk Anak Kanker

12 Juni 2016   16:42 Diperbarui: 12 Juni 2016   16:52 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa ini, kanker menjadi salah satu masalah yang masih belum terpecahkan penyelesaiannya. Salah satu terapi yang sering digunakan dalam melawan penyakit kanker adalah kemoterapi. Meskipun kemoterapi tergolong menjadi metode yang baik dalam pengobatan penyakit kanker, tetapi masih memberikan efek samping yang tidak nyaman, salah satunya adalah gangguan pada saluran pencernaan. Kondisi ini dapat kita temukan di rumah singgah Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja (YKAKJ) dimana anak-anak sering sekali mengalami gangguan pencernaan. Hal tersebut bedampak pada menurunnya nafsu makan, pola makan yang tidak teratur dan ketidak teraturan dalam mengkonsumsi obat. Anak akan cenderung menolak bahkan menangis untuk menghindari aktivitas makan. Selain itu, lamanya pengobatan kemoterapi berdampak pada perubahan suasana hati yang sangat ekstrim sehingga menyebabkan anak-anak sulit sekali termotivasi untuk mau mengikuti kegiatan belajar, serta anak-anak kurang memiliki waktu untuk melakukan kegiatan yang dapat memotivasi mereka untuk sembuh. Kondisi di atas semakin diperburuk oleh minimnya pengetahuan anak terhadap pentingnya menjaga pola makan dan kewajiban mengkonsumsi obat secara teratur sehingga berakibat pada  kurangnya kesadaran akan asupan gizi penting yang membantu proses penyembuhan.

Berbagai permasalahan yang terjadi di YKAKJ memunculkan ide dalam menumbuhkan gerakan kepedulian melalui Program Kreativitas Mahasiwa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-M) untuk memodifikasi perilaku anak-anak penderita kanker dalam hal mengatur pola makan, minum obat, dan mengikuti kegiatan belajar dengan menggunakan metode Token Economydalam bentuk “Loker Pohon” yang disingkat dengan nama “KEPO”. Program ini dipelopori oleh tim PKMM Universitas Sanata Dharma yang beranggotakan Gregorius Kevin Besari (Farmasi 2013), Bella Fitria Tami (Teknik Informatika 2013), Yohanes Davin Dwiatmoko (Psikologi 2013), Vania Jessica Ongkers (Farmasi 2013) dan C.F. Adhipandito (Farmasi 2014) dengan bimbingan Ipang Djunarko, M.Sc., Apt.

asd-png-575d2e05d37a614c065d18ec.png
asd-png-575d2e05d37a614c065d18ec.png
Metode Token Economy “KEPO” diaplikasikan melalui pembuatan loker kayu berbentuk persegi panjang dengan 5 pintu loker berisi hadiah yang terdapat lubang kaca ditengah pintu yang berguna untuk melihat hadiah yang ada didalamnya. Harapanya anak-anak semakin termotivasi untuk mendapatkan hadiah sebagai daya tarik untuk mengubah perilaku mereka. Ketika anak telah menunjukkan perilaku yang sesuai setiap hari terhadap makan, konsumsi obat dan sekolah, maka anak akan mendapatkan poin berbentuk bola yang dimasukan kedalam lubang di bagian atap loker. Kemudian, diakhir minggu anak dapat menukarkan poin yang telah mereka kumpulkan dengan hadiah di dalam loker pohon. Selain metode loker pohon, untuk mewujudkan peningkatan motivasi anak untuk sembuh, sehat, dan antusias dalam belajar serta meningkatkan pemahaman anak-anak mengenai kanker, kemoterapi, pentingnya makan dan minum obat secara teratur, Tim PKMM melakukan “Edukasi Kreatif” dalam bentuk pertunjukan drama dengan metode Learning by Doing dan “Happy Creativity, Motivation Sharing and Fun Together” yang berupa dinamika bersama melalui permainan-permainan kreatif. Pelaksanaan Kegiatan PKMM yang didanai oleh Ristekdikti ini dilakukan pada bulan Maret - Mei 2016, diikuti oleh 11 anak penderita kanker didampingi orang tua, guru, serta 5 sukarelawan yang turut berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan ini.

Berdasarkan hasil pretest dan postest yang diberikan kepada orang tua, menunjukkan peningkatan 7% dari segi pola makan sehat dan teratur yaitu 69% menjadi 76%, lalu dari segi ketaatatan minum obat meningkat 10% dari 69% menjadi 79%, serta dari segi keinginan untuk belajar meningkat sebesar 7% dari 61% menjadi 68%. Hal ini membuktikan bahwa terdapat peningkatan motivasi anak untuk sembuh dan sehat, untuk mengikuti kegiatan bersekolah serta bertambahnya pengetahuan akan pentingnya makan makanan bergizi, kewajiban mengkonsumsi obat secara teratur dan sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun