Berkenalan dengan Literasi Digital, Menuju Masyarakat Melek Literasi

Untuk menciptakan masyarakat yang melek literasi digital, diperlukan pemahaman terhadap apa itu literasi digital dan kompetensi wajib dalam literasi digital. Pemaparan konsep literasi digital bagi guru sekolah dasar disampaikan dalam workshop: Penguatan Kompetensi Literasi Digital bagi Guru Sekolah Dasar.

Salah satu pemateri, Ricky Eka Putra menjelaskan bahwa Literasi digital mencakup sejumlah keterampilan abad ke-21 terkait penggunaan teknologi secara efektif dan tepat. Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa keterampilan literasi digital adalah salah satu keterampilan paling penting yang diajarkan di sekolah saat ini. Pasalnya, keterampilan ini memberi siswa kemampuan untuk mengeksplorasi topik apa pun secara kritis.

Literasi digital dalam pendidikan adalah kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi online dengan aman dan bertanggung jawab. Misalnya, anak-anak harus memahami konsep hak cipta, plagiarisme, dan penggunaan sumber daya seperti video, hyperlink, bagan, dan konten interaktif.

Peserta workshop: Penguatan Kompetensi Literasi Digital bagi Guru Sekolah Dasar menyimak materi yang disampaikan. Dok. pribadi

Melalui materi ini, Ricky berharap guru sekolah dasar paham akan pentingnya keterampilan literasi digital untuk diajarkan di sekolah saat ini. Sebagai pengembang kurikulum, para guru perlu dibekali tips mengajarkan keterampilan literasi digital kepada murid. Sehingga siswa mampu menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi online dengan aman dan bertanggung jawab tutur dosen Prodi Teknik Informatika, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) tersebut.

Meski materi inti berputar pada penjelasan konsep literasi digital, Ketua tim pelaksana PKM, Made Suartana menekankan bahwa kegiatan pada rabu (27/09) ditindak lanjuti dengan workshop mandiri. Menurutnya, peserta difasilitasi kelas online dengan materi dan tips-tips terkait bagaimana mengajarkan literasi kepada siswa. Untuk itu, peserta bebas mengakses materi dan berdiskusi pada platform online.

Lebih lanjut, Made Suartana mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian tri dharma perguruan tinggi, pengabdian kepada masyarakat (PKM). Ia berharap kegiatan PKM mampu menjadi langkah awal untuk membantu dan masyarakat sesuai dengan keahlian atau kepakaran yang dimiliki dosen Universitas Negeri Surabaya dan khususnya tim pelaksana.