Sleman, 06 Juli 2024 - Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerja sama dengan wali murid siswa TK ABA Watudeg telah berhasil menciptakan makanan pendamping anak yang inovatif dan bergizi tinggi. Berbasis kearifan lokal yang mudah ditemukan di lingkungan, mereka mengembangkan agar-agar dengan bahan tambahan salak, pisang, dan labu kuning.
Pada kegiatan ini, Tim PKM-PM UMY berkolaborasi dengan para wali murid untuk memanfaatkan potensi lokal dan menghasilkan produk makanan yang tidak hanya enak tetapi juga sehat. Proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah lain dalam meningkatkan gizi anak-anak melalui makanan berbasis bahan lokal. Proses pembuatan makanan pendamping ini melibatkan berbagai tahapan, mulai dari persiapan bahan baku, pengolahan agar-agar, hingga distribusi pada siswa. Salak, pisang, dan labu kuning dipilih karena kandungan nutrisinya yang kaya akan vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak dalam masa pertumbuhan.
"Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan wali murid TK ABA Watudeg. Kegiatan ini bukan hanya tentang menciptakan makanan sehat, tetapi juga menginspirasi para wali murid untuk memanfaatkan kekayaan lokal mereka," ujar ketua tim PKM-PM UMY, Latif Ghozali. Wali murid TK ABA Watudeg juga menyambut baik inisiatif ini. "Kami sangat mendukung dan bangga dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Anak-anak kami sangat menyukai agar-agar ini. Selain menambah wawasan kami tentang gizi, kami juga bisa memberikan camilan yang lebih sehat untuk anak-anak," Ujar salah satu wali murid.
Agar-agar yang diproduksi mengandung berbagai manfaat, antara lain serat dari salak, potasium dari pisang, dan beta karoten dari labu kuning. Kandungan ini penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama dalam menjaga kesehatan pencernaan, meningkatkan energi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para wali murid TK ABA Watuadeg dapat menerapkan sebagai bekal harian anak-anak mereka. Dengan demikian, anak-anak bisa menikmati camilan yang lebih sehat dan bergizi. Semoga inovasi ini dapat terus dikembangkan dan diterapkan, sehingga semakin banyak anak yang mendapatkan manfaatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H