Mohon tunggu...
cerita opini
cerita opini Mohon Tunggu... Administrasi - seo

favorite

Selanjutnya

Tutup

Financial

Peran UMKM Dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi Pascapandemi

21 November 2024   13:32 Diperbarui: 21 November 2024   13:35 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pandemi COVID-19 telah meninggalkan jejak yang mendalam di sektor ekonomi global, termasuk di Indonesia. Dalam menghadapi masa pemulihan ekonomi yang masih penuh ketidakpastian, satu sektor yang memiliki peran krusial adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Meskipun UMKM sempat terpukul keras oleh pandemi, potensinya dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional tidak bisa diabaikan.

UMKM di Indonesia bukan hanya sekadar roda penggerak ekonomi lokal, tetapi juga fondasi penting dalam struktur perekonomian nasional. Dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai sekitar 60%, UMKM mempekerjakan lebih dari 90% tenaga kerja di Indonesia. Fakta ini menunjukkan betapa vitalnya sektor ini dalam menjaga stabilitas sosial-ekonomi masyarakat. Namun, peran UMKM dalam pemulihan ekonomi pascapandemi perlu didukung dengan kebijakan yang tepat serta inovasi yang adaptif.

Salah satu kekuatan utama UMKM adalah kemampuannya menjangkau ekonomi akar rumput. Di saat perusahaan besar menghadapi kesulitan global dalam rantai pasok dan penurunan permintaan, UMKM lebih tangguh karena sering kali beroperasi di pasar lokal dengan sumber daya lokal. Mereka menjadi pilar penting dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan menciptakan lapangan kerja di wilayah-wilayah yang tidak terjangkau oleh perusahaan besar.

Di tengah pemulihan ekonomi, UMKM dapat membantu memperkuat daya beli masyarakat, terutama di daerah-daerah yang terdampak parah oleh pandemi. Misalnya, sektor kuliner, tekstil, hingga produk kerajinan tangan bisa menjadi penggerak utama ekonomi daerah. Dengan memberdayakan UMKM, pemerintah dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi angka pengangguran yang meningkat selama pandemi.

Namun, UMKM juga menghadapi sejumlah tantangan besar. Salah satu tantangan utama yang semakin terlihat di era pandemi adalah kurangnya akses terhadap teknologi digital dan sumber daya finansial. Banyak UMKM yang belum mampu beradaptasi dengan era digital, sehingga tertinggal dalam persaingan. Pandemi menunjukkan betapa pentingnya digitalisasi bagi keberlanjutan bisnis. Dalam pemulihan ekonomi ini, transformasi digital menjadi salah satu kunci utama yang harus digarap serius oleh para pelaku UMKM.

Program-program yang mendukung literasi digital dan pelatihan teknologi bagi UMKM menjadi esensial. Pemerintah dan pihak swasta harus bersinergi untuk memberikan akses terhadap platform digital, membantu UMKM menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan global. Digitalisasi memungkinkan UMKM untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya produksi, dan memperluas jangkauan pasar melalui platform e-commerce dan media sosial.

Di sisi lain, dukungan kebijakan pemerintah sangat diperlukan untuk memastikan UMKM dapat bertahan dan berkembang dalam fase pemulihan ini. Pemerintah telah meluncurkan berbagai stimulus, seperti keringanan pajak, bantuan tunai, dan program restrukturisasi kredit untuk UMKM. Meski demikian, tantangan akses modal bagi UMKM masih menjadi isu yang menonjol. Banyak UMKM yang sulit mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan formal karena persyaratan yang ketat.

Maka dari itu, inovasi dalam akses pembiayaan seperti pinjaman mikro, fintech lending, hingga program pemerintah seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat) perlu terus diperkuat. Tidak hanya itu, pendampingan yang intensif dalam manajemen bisnis, pengembangan produk, dan pemasaran juga penting agar UMKM bisa bangkit lebih kuat.

Di tengah tantangan, pandemi juga membuka peluang bagi UMKM untuk memanfaatkan perubahan perilaku konsumen. Banyak masyarakat yang kini lebih memilih produk lokal dan mendukung bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Tren ini memberikan peluang emas bagi UMKM yang mampu berinovasi dan memposisikan diri sebagai pilihan konsumen modern. UMKM yang bergerak di sektor pangan, kesehatan, dan gaya hidup berkelanjutan bisa menjadi penggerak utama ekonomi baru pascapandemi.

Peran UMKM dalam pemulihan ekonomi pascapandemi tidak bisa diragukan lagi. Namun, untuk mewujudkan potensi penuh dari sektor ini, diperlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat. Dukungan kebijakan yang tepat, akses terhadap teknologi dan pembiayaan, serta inovasi dalam menghadapi tantangan pasar harus menjadi fokus utama. Jika dikelola dengan baik, UMKM tidak hanya akan menjadi penopang pemulihan ekonomi, tetapi juga motor penggerak ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun