Mohon tunggu...
cerita opini
cerita opini Mohon Tunggu... Administrasi - seo

favorite

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Milenial dan Gen Z: Apakah Mereka Lebih Peduli Lingkungan Dibandingankan Generasi Sebelumnya?

17 Oktober 2024   14:02 Diperbarui: 17 Oktober 2024   14:06 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Isu lingkungan semakin menjadi perhatian utama di tengah krisis perubahan iklim yang kian memburuk. Generasi Milenial (lahir 1981-1996) dan Generasi Z (lahir 1997-2012) sering disebut sebagai generasi yang lebih peduli pada lingkungan dibandingkan generasi sebelumnya. Tetapi, apakah benar mereka lebih aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan, ataukah hal ini sekadar citra sosial?

Generasi Milenial dan Gen Z tumbuh dengan akses tak terbatas pada informasi, termasuk isu lingkungan. Mereka mengonsumsi dan membagikan konten terkait krisis iklim, polusi plastik, dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati lebih dari generasi sebelumnya. Media sosial memungkinkan mereka terhubung dengan gerakan global seperti "Fridays for Future" dan kampanye 

Generasi muda menunjukkan minat yang lebih besar terhadap produk ramah lingkungan dan keberlanjutan. Banyak dari mereka memilih merek yang memiliki komitmen terhadap praktik etis dan produk ramah lingkungan. Misalnya, tren fesyen berkelanjutan (sustainable fashion) dan pengurangan konsumsi plastik sekali pakai menjadi bagian dari gaya hidup mereka.

Meskipun Milenial dan Gen Z lebih vokal tentang masalah lingkungan, ada kritik bahwa aksi nyata mereka masih terbatas. Fenomena "greenwashing" di media sosial membuat mereka terlihat peduli lingkungan, tetapi apakah ini benar-benar diikuti dengan tindakan nyata seperti mengurangi konsumsi energi, beralih ke transportasi umum, atau mendukung kebijakan hijau secara aktif?

Generasi sebelumnya, seperti Baby Boomers dan Gen X, mungkin tidak se-vokal dalam menyuarakan isu lingkungan, tetapi banyak dari mereka yang menjadi pelopor gerakan lingkungan. Mereka turut serta dalam menciptakan undang-undang lingkungan seperti Clean Air Act dan Clean Water Act, serta mendirikan organisasi non-profit lingkungan seperti Greenpeace dan WWF.

Pertanyaan besar: apakah Milenial dan Gen Z benar-benar lebih peduli atau sekadar mendapat perhatian lebih karena media sosial?

Faktor ekonomi dan budaya mungkin turut memengaruhi gaya hidup ramah lingkungan generasi muda. Banyak dari mereka menghadapi krisis ekonomi, sehingga beralih ke gaya hidup minimalis dan ramah lingkungan lebih dipicu oleh kebutuhan finansial daripada kesadaran lingkungan murni. Namun, hal ini masih menciptakan dampak positif bagi lingkungan.

Tokoh-tokoh seperti Greta Thunberg dari Generasi Z menjadi simbol kepemimpinan lingkungan yang mendunia. Aksi protes dan advokasi Milenial dan Gen Z terhadap kebijakan iklim mencerminkan semakin pentingnya peran mereka dalam menekan pemerintah dan korporasi untuk bertindak

Generasi Milenial dan Gen Z memang lebih vokal dan terlibat dalam isu lingkungan, sebagian besar berkat dukungan teknologi dan keterbukaan informasi. Namun, ada perdebatan apakah kepedulian ini sekadar simbolisme ataukah benar-benar diterjemahkan menjadi aksi yang signifikan. Perbandingan dengan generasi sebelumnya menunjukkan bahwa setiap generasi memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan, meski bentuk dan pendekatan mereka berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun