Mohon tunggu...
PKM 04 FEB UB Desa Malangsuko
PKM 04 FEB UB Desa Malangsuko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Langkah Kecil untuk Perubahan Besar : Sosialisasi Pembuatan Ecobrick di Desa Malangsuko Bersama PKM 4 FEB UB

10 Agustus 2024   21:41 Diperbarui: 11 Agustus 2024   15:02 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tutorial Pembuatan Ecobrick Oleh Bintang Virgiawan dan Maulidiya Gunawan (Dokumentasi Pribadi)

Desa Malangsuko, 19 Juli 2024 - Warga desa Malangsuko menyaksikan pentingnya pengelolaan sampah dengan baik dan benar melalui program sosialisasi ecobrick yang diadakan oleh PKM 04 FEB UB. Acara ini dirancang khusus untuk warga desa dengan tujuan mengedukasi mereka tentang utamanya pemanfaatan daur ulang sampah yang efektif dan berkelanjutan. Suasana penuh semangat dan inspirasi menyelimuti Balai Desa Malangsuko saat acara sosialisasi ecobrick berlangsung. Bukan hanya menjadi ajang edukasi, namun acara ini juga membuka mata warga desa akan potensi yang tersembunyi di balik sampah yang selama ini dianggap tidak berguna. 

Penyampaian Materi Oleh Bintang Virgiawan dan Maulidiya Gunawan (Dokumentasi Pribadi)
Penyampaian Materi Oleh Bintang Virgiawan dan Maulidiya Gunawan (Dokumentasi Pribadi)

Bintang Virgiawan selaku salah satu anggota PKM 04 FEB UB ditemani oleh rekan nya Maulidiya Gunawan merupakan pemateri utama pada program ini. Dengan gaya penyampaian yang mudah dicerna, mereka berhasil mengubah persepsi warga tentang sampah. Dari sesuatu yang dianggap beban, kini sampah dipandang menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi.  Dalam sesi yang interaktif ini, Bintang dan Maulidiya memaparkan materi tentang penjelasan mengenai pengertian ecobrick, kemudian manfaat dalam permasalahan sampah di desa, hingga peluang bisnis yang bisa dihasilkan oleh program ini. Materi tersebut diulas secara komprehensif. Yang membuat semakin menarik, materi yang disampaikan tidak hanya berfokus pada teori, namun disambung dengan tutorial pembuatan ecobrick yang sederhana dan mudah dimengerti oleh warga setempat sehingga membuat acara semakin menarik. 

Tutorial Pembuatan Ecobrick Oleh Bintang Virgiawan dan Maulidiya Gunawan (Dokumentasi Pribadi)
Tutorial Pembuatan Ecobrick Oleh Bintang Virgiawan dan Maulidiya Gunawan (Dokumentasi Pribadi)

Warga desa menunjukkan semangat yang sangat tinggi sepanjang acara. Mereka terlihat sangat antusias dan aktif berpartisipasi dalam setiap sesi sosialisasi dan diskusi. Momen yang paling menarik dari acara ini adalah sesi praktik pembuatan ecobrick disertai hadiah, di mana suasana kompetitif yang sehat tercipta saat warga berlomba membuatnya dengan cepat dan kokoh. Semangat dan tawa jelas terlihat saat mereka berusaha memenangkannya, menunjukkan betapa pentingnya edukasi tentang pengelolaan sampah yang menyenangkan dan interaktif. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang bagi warga untuk berbagi ide dan mendiskusikan cara kreatif dalam mengurangi sampah di lingkungan mereka sendiri. 

Praktik Pembuatan Ecobrick (Dokumentasi Pribadi)
Praktik Pembuatan Ecobrick (Dokumentasi Pribadi)

Lebih dari sekedar edukasi, sosialisasi ini menjadi wadah bagi warga untuk bertukar ide kreatif dalam mengelola sampah. Diskusi hangat terjalin, memunculkan berbagai gagasan inovatif untuk menciptakan perubahan yang positif. Kelompok 04 PKM FEB UB berharap bahwa kegiatan semacam ini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Program ecobrick ini juga diharapkan dapat membentuk sarana pengelolaan limbah plastik yang efisien dan mudah, serta menjadi inovasi baru dalam memperluas peluang bisnis dan lapangan pekerjaan di Desa Malangsuko. Semangat dan keterlibatan warga sebuah desa merupakan langkah awal yang signifikan menuju dunia yang lebih bersih dan berkelanjutan serta dapat mendorong untuk menjadi lebih peduli terhadap lingkungan. 

Melalui program ini, kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang tepat telah tertanam menjadi fondasi kuat bagi terwujudnya desa yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengikuti jejak Malangsuko dalam upaya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan berakhirnya acara, warga Desa Malangsuko kini memiliki perspektif baru tentang sampah. Mereka tidak lagi melihatnya sebagai masalah, melainkan sebagai peluang. Peluang untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik, peluang untuk berinovasi, dan peluang untuk meningkatkan taraf hidup. Program ecobrick ini telah menanamkan benih perubahan yang akan terus tumbuh dan berkembang, menjadikan Desa Malangsuko sebagai contoh nyata bagaimana sebuah desa dapat bertransformasi menjadi komunitas yang peduli lingkungan dan mandiri secara ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun