Mengerek Kualitas Generasi Milenial Melalui Pendidikan untuk Tercapainya Cita-cita Bangsa

Mengerek Kualitas Generasi Milenial Melalui Pendidikan untuk Tercapainya Cita-cita Bangsa

Generasi millennial, Apasih sebenarnya yang di sebut dengan generasi millennial itu?

Kata millennial berasal dari istilah Cohort dalam demogarfi, yang merupakan kata benda yang memiliki arti pengikut atau kelompok. Terdapat empat Cohort besar dalam demografi saat ini, yakni ada Baby Boomer yang lahir antara kisaran tahun 1946-1964, generasi X yang lahir pada kisaran tahun1965-1980, Millennial yang lahir pada tahun 1981-2000, dan Generasi Z yang lahir pada tahun 2001 hingga sekarang. Generasi millennial saat ini ialah mereka yang rentan usianya 16-45 tahun dan saat ini mereka berperan sebagai pelajar SMA, mahasiswa, pekerja, ataupun orang tua muda. 

Menurut Ali dan Lilik Purwandi bahwa Indonesia akan mendapatkan bonus demografi di mana generasi millennial jumlahnya banyak mencapai 34% generasi millenial berusia 20-40 tahun pada tahun 2020. Bonus demografi ini memiliki dampak positif dan negatif bila diumpamakan bonus demografi bagaikan seperti pedang bermata dua dimana apabila dimanfaatkan dengan benar akan membawa kebaikan bagi bangsa Indonesia , namun sebaliknya jika tidak maka akan membawa keburukan.

Pendidikan merupakan langkah awal dalam pengarahan dan peningkatan kualitas generasi millenial agar nantinya generasi ini dapat mewujudkan cita-cita bangsa ini. Peran pendidik atau guru sangatlah penting dalam pengarahan dan peningkatan kualitas generasi. Guru yang bagaimanakah yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas generasi? Itulah kira-kira yang menjadi pertanyaan. Melalui tulisan saya ini akan menyampaikan mengenai guru yang meningkatkan kualitas generasi, cara yang perlu dilakukan pendidik untuk meningkatkan kualitas generasi.

Menjadi seorang guru atau pendidik bukanlah hal mudah karena tanggungjawab guru begitu besar. Pendidik untuk meningkatkan kualitas generasi  sebaiknya mengarahkan dan mewarnai kegiatan belajar mengajarnya dengan cara mengintegrasikan antara islam dengan ilmu, merukunkan peserta didik baik yang seagama maupun yang berbeda agama serta pendidik  yang bisa menjadikan islam sebagai ilmu yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 

Selain itu menjadi pendidik hendaknya mengajar dengan mobilitasnya, menjadi sosok yang inspiratif sehingga dapat mengispirasi kesuksesan murid, dan menjadi guru yang mengerti murid dan menyenangkan. Pendidik juga dapat mengembangkan berbagai potensi dan kecerdasan murid. Menurut howard garner tidak ada murid yang bodoh, yang ada ialah murid pasti memiliki satu kecerdasan. Allah menjelaskan dalam  QS.At-Tin 95: 4
 
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."

Menurut saya seorang pendidik itu tidak dibolehkan hanya terpaku pada kelemahan atau kekurangan murid namun juga harus berfikir bagaimana cara mengoptimalkan kelebihan dari murid. Tulisan di atas merupakan sosok seorag pendidik yang akan mengerek kualitas generasi millennial sehingga cita-cita bangsa Indonesia akan tercapai.

By : IMMawati Aprilia Kenanga Bundawati