Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Dosa Kolektif Kita: Surga Pemerkosa

15 September 2022   04:29 Diperbarui: 15 September 2022   04:32 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sampai nangis baca berita tragis ini....

Dunia macam apa tempat kita hidup sekarang ini? ketika manusia kelakuannya lebih nista dari binatang! Hewan saja tak makan anak sendiri.

Kalau seorang Ayah justru menodai putrinya sendiri yang masih 10 tahun di rumah... dan sosok "panutan" Guru (apalagi Kepala Sekolah) memperkosanya di sekolah... siapa lagi yang dapat melindungi anak2 perempuan kita.

Kejadian perkosaan di institusi pendidikan terus berulang... padahal itu hanya fenomena "gunung es" yang hanya sedikit terkuak di permukaan. Yang tersembunyi dan ditutupi pasti jauh lebih banyak.

Ratusan, mungkin ribuan, perempuan dan anak-anak korban perkosaan hidup di "Neraka Dunia"... tanpa ada yang membela dan melindunginya... bahkan menerima stigma dari lingkungannya... "sudah jatuh tertimpa tangga"... di negara yang mengaku "Pancasila" yang masyarakatnya "taat beragama"... tapi yang merasa "orang baik" hanya diam saja, "cari aman"..  melihat kejahatan merajalela... membuat para "penjahat kelamin" dan pedofil leluasa menjalankan aksi bejatnya... Tanpa kita sadari, kita telah ikut menciptakan "Surga bagi para Pemerkosa"

Menutup mata dan berdiam diri atas kejahatan sama saja dengan menyetujuinya dan membuat kejahatan itu makin merajalela. "Dosa moral" itu sejatinya menghancurkan citra mayoritas orang yang merasa dirinya "Orang Baik". Menjadi "Dosa kolektif" bangsa kita saat ini...

Mengapa semua DIAM saja? Tak ada tindakan apapun! Mana solusi dari Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak, di mana Komnas Perempuan, di mana Komisi Perlindungan Anak, mana koar koar  DPR ?

Apa harus tunggu anak perempuan kalian DIPERKOSA, baru kalian mau peduli dan ambil tindakan?

Hanya ada satu kalimat tegas : LAWAN BERSAMA !

*Suara hati seorang musafir yang amat berduka  dengan  kondisi "Darurat Kekerasan Seksual", Pandji Kiansantang, 15 September 2022 di Bali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun