3) Carilah sebanyak mungkin Inspirasi di tempat wisata... dari masyarakatnya, adat tradisi maupun kotanya. Paling sedikit carilah 3 (tiga) Inspirasi selama traveling di tempat itu.Â
Apresiasi kelebihan (hal-hal positif) di tempat itu dari berbagai aspek (pemandangan alam, kehidupan sosial, budaya, ekonomi bisnis, warisan sejarah, teknologi, kondisi infrastruktur, parawisata, dll). Temukan "local wisdoms".
Kaitkan (relate) dengan kehidupan kita... Ini memang tidak mudah, harus berpikir "out of the box" dengan "connecting the dots"... Adakah yang dapat menjadi solusi masalah yang kita sedang kita hadapi (problem solving).
Bagi para wiraswasta, temukan ide bisnis yang dapat diterapkan di tempat kita (prinsip ATM : Amati, Tiru & Modifikasi). Renungkan makna Traveling ini bagi hidup kita, kaitkan dengan "pencarian" makna hidup dan jati diri kita.
Bagi yang punya passion menulis, tuangkanlah perenungan ini dalam catatan perjalanan (traveling notes / diary). Lebih baik lagi buat Vlogging karena akan menjadi kenangan tak terlupakan.
Jika semua ini dapat dilakukan, Traveling ini dapat mengubah hidup anda (life-changing)... menjadi manusia yang lebih baik. Itulah "oleh-oleh terbesar" (the ultimate souvenir) dari Traveling : menjadi "manusia baru"..."a better person"...
*Pandji Kiansantang, H2 Bali, Senin, 8 Agustus 2022 saat Sunrise di Pantai Sanur, Bali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H