Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Inspirasi Malam Mingguan di Tunjungan

7 Agustus 2022   04:05 Diperbarui: 7 Agustus 2022   06:24 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kolase - dok. pribadi

Setiap malam sepanjang Jalan Tunjungan di pusat kota Surabaya ini semarak, tapi Malam Minggu ini sungguh sangat ramai... mirip "pasar malam". Kawasan ini adalah "asset" parawisata bagi Surabaya. Di tengah keramaian itu terdapat "pelajaran"(street wisdom) bagi yang merenungkan.

Ada 3 Inspirasi dari "Malam Mingguan di Tunjungan, Surabaya".

1) Adanya pedestrian (trotoar) yang lebar membuat nyaman para pejalan kaki yang jalan-jalan di tempat ini. Jika di kota2 besar di Indonesia banyak pedestrian seperti ini niscaya predikat "Indonesia sebagai masyarakat yang "paling  malas" berjalan kaki niscaya akan hilang (siapa juga yang mau "jalan-jalan" di trotoar sempit, berlubang, dinaiki motor dan disesaki lapak PKL. Belum lagi "rawan copet" dan "begal payudara"). Tak heran Tunjungan menjadi tempat hang-out favorit bagi anak muda. OOTD (Outfit of the Day) gen milenial ini keren. Bahkan ketika ramai "Citayam Fashion Week", sempat ditiru dalam "Tunjungan Fashion Week"... sebelum dilarang karena menimbulkan kemacetan lalu lintas.

2) "Bahagia itu Sederhana", murah meriah. Banyak disediakannya tempat duduk di sepanjang jalam ini. Cukup nongkrong bersama keluarga, pacar dan teman2.. ngobrol sambil ketawa ketiwi. Seperti saya saat ini, bisa lihat live show music di depan kafe dengan gratis. Banyak yang foto2 dan berselfie ria. Bahkan malam ini saya menyaksikan proses pemotretan prewedding di trotoar Jalan Tunjungan. Ada  jasa "fotografer jalanan" yang mengabadikan di lokasi-lokasi instagramable... hanya dengan biaya murah (2 ribu untuk orisinal dan 3 ribu untuk diedit / diberi efek). Bisa juga cuma menikmati suasana malam di bawah langit yang cerah.

3) "Kehidupan malam" (night life) yang "sehat" dan ramah-keluarga. Jauh dari kesan "red light district". Banyak ditemukan ayah, ibu dan anak-anaknya jalan-jalan di sini. Makin nyaman bagi yang makan minum di kafe pinggir jalan, karena kawasan ini dibuat steril, hampir tidak ada pengamen dan pengemis.

Love is in the air... it's everywhere this Saturday nite at Tunjungan, Surabaya... I'm so glad to be part of it...

*Pandji Kiansantang, H9 Surabaya : malam terakhir di Surabaya, Sabtu 6 Agustus 2022 jam 10 malam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun