Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Belajar Toleransi pada Hari Libur Ini

26 Mei 2022   09:10 Diperbarui: 26 Mei 2022   09:14 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya, hari ini hari libur. Tapi hari libur apa, banyak yang tak peduli. Apalagi hari libur keagamaan dari agama lain. Siapa peduli? Yang penting, libur, bisa istirahat dan refreshing. Terlebih ini hari-hari "bulan tua" yang mencekik dompet setelah libur panjang Lebaran. 

Tapi apa salahnya sedikit peduli... Di tengah kondisi perpecahan masyarakat Indonesia yang makin gawat karena dipolitisir (cebong vs kadrun), sikap tidak mau peduli (apatis) takkan memperbaiki keadaan. 

Malah justru memperburuk karena dari apati (tidak peduli) sangat mudah terjerumus ke antipati (sikap bermusuhan) pada kelompok yang berbeda. Ketidaktahuan adalah akar kebencian (ignorance is the root of anomisity). 

Peribahasa "Tak kenal, maka tak sayang" sesungguhnya menjadi pijakan  semboyan bangsa "Bhinneka Tunggal Ika"... bagaimana mau bersatu kalau tidak sayang (akrab), bagaimana mau saling sayang jika tidak saling kenal. 

Secara nasional, hari libut ini disebut "Kenaikan Isa Almasih". Ini penamaan yang bersifat "politis" khas Indonesia, yang seharusnya bisa dipahami dalam konteks toleransi beragama. Intinya hari besar umat Kristiani ini dijelaskan dalam perspektif Islam sebagai mayoritas negeri ini. Bagi Penulis, istilah ini adalah salah satu bukti toleransi. Tidak perlu diperdebatkan.

 Kenaikan "Isa Almasih" adalah istilah yang janggal... Isa Almasih adalah sebutan   umat Islam untuk Nabi Isa Alaihi Salam. Bahkan Wikipedia bahasa Indonesia  menyebutnya sebagai "Mikraj Isa Almasih". Bagi umat Kristiani, hari ini diperingati sebagai Kenaikan "Tuhan Yesus Kristus ke Surga". Di Barat dikenal sebagai "Ascension Day".

 Mengutip Wikipedia : "Kenaikan Yesus Kristus adalah peristiwa yang terjadi 40 hari setelah Kebangkitan Yesus, di mana disaksikan oleh murid-murid-Nya setelah disalib di Yerusalem. Yesus Kristus terangkat naik ke langit dan kemudian hilang dari pandangan setelah tertutup awan, seperti yang dicatat dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen..." Perayaan ini selalu jatuh pada hari Kamis, 39 hari setelah Minggu Paskah, 40 hari setelah Sabtu Paskah, atau 41 hari setelah Jumat Agung. 

Penulis menilai saat ini kondisi toleransi beragama di tanah air sedang dalam ancaman. Ungkapan SARA yang tabu pada masa Orde Baru kini menjadi sudah  biasa.  

Hate speech dilontarkan di medsos oleh pihak "mayoritas" maupun "minoritas". Kini ada sebagian dari kelompok minoritas yang tak lagi menjadi korban yang tak berdaya (innocent victim)... ada juga dari kalangan mereka yang berlaku agresif "menyerang" agama lain, khususnya di medsos (Youtube, Tiktok, dll).

 Contoh terbaru adalah viralnya Tiktok yang menggunakan lagu rohani Sekolah Minggu "Tuhan Yesus tidak berubah". Apalagi suara lagunya diberi efek humor. Mungkin maksudnya cuma lucu-lucuan. Tapi bagi sebagian orang itu sudah masuk kategori "menghina agama". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun