Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jauh di Mata, Dekat di Doa

25 Mei 2022   15:41 Diperbarui: 25 Mei 2022   15:52 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Karena setiap orang punya prioritas masing-masing... 

 Ketika ajakan Reuni dengan kawan-kawan lama tidak bersambut... 

Waktu berjalan, usia bertambah, manusia berubah... Kawan-kawan kita di masa sekolah dulu, kini sudah menjadi orang yang berbeda... 

Sebagian besar sudah berkeluarga, memiliki anak dan cucu. Tapi ada juga yang tetap single, tidak punya anak ataupun terpaksa bercerai. Ada yang awet muda dan masih sehat, ada yang jatuh sakit dan didera usia. Ada yang "sukses" secara materi, ada yang harus berjuang hidup dari hari ke hari... 

Yang kita kenang adalah wajah-wajah ceria di masa muda. Penuh kenangan indah dari pengalaman lucu dan kenakalan di masa muda. Tapi setelah beberapa puluh tahun, keceriaan itu memudar. Pukulan demi pukulan dalam kerasnya kehidupan membuat sebagian mereka jatuh terjungkal. Ada yang mampu bangkit, ada yang tidak. 

Kini kita sudah berbeda prioritas. Ada yang masih menjalin silaturahmi melalui medsos. Ada yang menghilang dari lingkaran pertemanan.

Kita bukanlah pribadi yang sama seperti puluhan tahun lalu.. ketika kita belajar bersama, main bersama, tertawa bersama..

 Semua orang punya urusan yang dipentingkan. Semua orang punya masalah hidup yang tidak diketahui oleh teman-teman lamanya. Kini Prioritas hidup masing-masing kita berbeda. 

Mungkin kepentingan masa kini jauh lebih penting dari Nostalgia masa lalu.

 Jadi ketika undangan Reuni tidak bersambut baik, itu berarti saatnya kita "introspeksi." Mungkin pendekatan kita pada kawan-kawan lama selama ini kurang Empati. Masih memandang mereka seperti yang dulu. Alih-alih mencoba memahamu kondisi mereka sekarang, kita justru memakai  "standar" diri kita untuk  menilai mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun