Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

"Sayang Istri Jangan Dimadu" @ Bali

31 Agustus 2021   04:51 Diperbarui: 31 Agustus 2021   05:49 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sayang Anak, Belikan Baju. Sayang Istri, Jangan Dimadu"... tulisan pada T-Shirt yang dijual di Pasar Seni Sukawati, Gianyar Bali.

Tulisan yang menggelitik sekaligus nasehat yang tepat-sasaran... bagi "solo traveler" sepertiku. Pria dewasa yang bertualang sendirian di Bali selama 2,5 bulan.

Ini keempat kalinya saya shoping di Pasar Seni Sukawati yang sejak awal tahun pindah ke gedung baru yang nyaman dan ber-AC. Tapi di masa PPKM ini pengunjungnya sedikit, apalagi yang beli. Tak heran saya banyak beli oleh-oleh Bali untuk keluarga besar di Jakarta maupun keperluan pribadi, segera jadi "primadona" ibu-ibu penjual pakaian di sana. Mereka pasti ingat pembeli yang selalu ngajak foto bersama setelah berbelanja. Ya itulah, saya.

Sudah beberapa kali ditanya "Kok belanjanya sendirian. Istrinya dimana?". Ketika kujawab istriku di Jakarta, ada yang nyeletuk "oh, tapi di sini punya cewe Bali kan". Saya hanya tersenyum tidak menanggapi. Saya tak mengharapkan orang untuk paham bahwa niatku ke Bali untuk menulis dalam rangka mencari nafkah atas dasar doa restu dari istri di Jakarta.

Apalagi penampilanku yang "muka holiday" seperti ucapan penjual warung makan di seberang hotelku, akan sia-sia rasanya menyakinkan mereka bahwa perjuanganku "mencoba untuk setia" di Bali dengan menjalin "long distance marriage" (LDM) dengan istri di Jakarta. Reputasi turis pria paruh baya dari Jakarta yang ingin hepi-hepi, "sugar daddy yang mencari sugar baby", sudah begitu melekat di tempat-tempat wisata di Bali. Rasanya tak perlu saya membela diri dengan mengatakan "Saya beda, saya tidak seperti mereka. Jangan samakan saya dengan mereka". Wong, saya tidak sesuci itu kok.

Intinya dengan nada jenaka, kaos Pasar Seni Sukawati itu berpesan  untuk Sayang Keluarga dengan cara :
1) Belilah oleh-oleh Bali untuk keluarga di rumah,
 2) Setialah pada Istri walau ada banyak wanita cantik di Bali. Habiskan uangmu di dompet untuk membeli oleh-oleh untuk Istri, bukan untuk wanita lain.

Ini namanya satir... yang tidak membuat orang tersinggung, malah tersenyum membacanya. Jenis nasehat cerdas "tingkat tinggi". Matur suksma Pasar Seni Sukawati

 *Pandji Kiansantang, 31 Agustus 2021 @ Sukawati, Gianyar, Bali

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun