Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tentramnya Alam, Gonjang-ganjingnya Manusia

18 Juli 2021   03:07 Diperbarui: 18 Juli 2021   03:22 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin sepupuku yang tinggal di pusat kota Denpasar, Bali mengirim pesan :

"Selamat pagi Ken,..hari yang cerah....kalau melihat alam sekitar , bunga selalu bermekaran , lebah dan burung terbang bebas , matahari bersinar cerah....tidak ikut pusing atau stress seperti kita kita manusia. Mungkin maksudnya bahwa sebenarnya kita manusia itu adalah bagian dari alam , bukan pusat alam semesta. Cuma kadang manusia mungkin merasa dialah pusat alam semesta. Jadi kalau sedang ruwet , alam ikut ruwet..he he kenyataannya tidak"

Saya yang sedang menginap di Ubud, tepatnya di "Tropical View Garden" yang ada pas di sebelah "Monkey Forest" menanggapinya :

"Pagi Bang Rico. Menurutku :

Semua gonjang ganjing sekarang ini disebabkan oleh kesombongan, ketamakan dan "kemelekatan" manusia pada materi.. termasuk ketakutan mereka yang berlebihan pada Kematian - yang dianggap akan memisahkan mereka dengan apa'apa yang mereka cintai (manusia atau harta kepemilikan). 

Sebaliknya Alam flora dan fauna tetap damai sejahtera. Di Ubud, Bebek-bebek tetap bermain air di sawah, pada malam hari, katak sawah tetap bersahut-sahutan. 

Monyet-monyet di Monkey Forest tetap bergelayutan di pohon. Mereka tak peduli dengan pandemi, sehingga tak ada yang berubah dalam kehidupan alami mereka. 

Saatnya manusia berguru pada Alam"

Inilah  Renungan dari Monkey Forest di pedalaman Bali yang hijau royo-royo dan sejuk.

*Pandji Kiansantang, Minggu, 18 Juli 2021 @ Ubud, Gianyar

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun