"Breaking News"... Euro 2021 baru menginjak hari kedua (dari sebulan penuh jadwal pertandingan) ada kabar mengejutkan...
Semalam ada kabar mengejutkan di lapangan hijau. Uniknya bukan tentang hasil pertandingan.. bukan tentang tim underdog yang mampu mempercundangi tim favorit. Bukan juga terkait pandemi terkini (memaksa jumlah penonton stadion dibatasi)... misalnya tentang munculnya "klaster Euro 2021". Tapi terjadi kejadian tak terduga...Â
Di stadion Parken, Kopenhagen, laga perdana Grup B Piala Eropa 2021 yang mempertemukan tuan rumah Denmark vs Finlandia sempat dihentikan. Penyebabnya, striker Denmark Christian Eriksen kolaps di tengah pertandingan. Eriksen terjatuh di lapangan pada menit 43. Ketika itu, Eriksen tengah berlari ke arah sisi kanan pertahanan Finlandia. Namun, setelah menerima bola, Eriksen tiba-tiba kolaps dan kejang-kejang. Tim medis pun langsung masuk ke stadion dan memberikan pertolongan CPR untuk Eriksen. Setelah terhenti beberapa lama, para pemain Finlandia dan Denmark pun meninggalkan lapangan. Laga kedua tim pun dihentikan dalam skor 0-0..Â
Menurut kabar terakhir, Â kondisi Eriksen, sudah dalam kondisi stabil di Rumah Sakit. Syukurlah... Pertandingan Denmark vs Finlandia yang kemudian dilanjutkan, berakhir dengan kekalahan tuan rumah yang lebih difavoritkan... Denmark takluk pada Finlandia 0-1. Ternyata kolapsnya Eriksen berpengaruh buruk pada permainan Denmark...Â
Kejadian kolapsnya pesepakbola di lapangan hijau ini bukan yang pertamakalinya terjadi. Tapi memang mungkin ini yang pertamakali yang menimpa pemain top di kompetisi internasional sehingga menjadi "sorotan" perhatian dunia. Menimpa Christian Eriksen striker Denmark dan Inter Milan (juara Liga Italia tahun ini) di ajang Euro 2021 yang saat ini jadi perhatian penggemar sepakbola di seluruh dunia, termasuk di tanah air...Â
Cedera "normal" yang menimpa pesepakbola biasanya karena benturan fisik dengan pemain lain, seringnya karena ditackle sehingga harus ditarik keluar lapangan. Beda dengan, yang menimpa Eriksen... tanpa kontak dengan pemain lain, bukan cedera, tapi kolaps karena serangan jantung. Kejadian "extra-ordinary".. tak lazim, tapi sudah beberapa kali terjadi.Â
TRAGEDI MAUT DI LAPANGANÂ
Menurut catatan, ternyata terdapat beberapa kejadian serupa : pesepakbola yang kolaps saat bertanding, dengan akhir yang tragis... berujung kematian.Â
Kasus Eriksen bisa dijelaskan dari faktor kelelahan fisik dan mental. Gegara pandemi, setahun terahir ini para pemain bola di liga-liga Eropa terlalu banyak bertanding. Jadwal kompetisi 10 bulan disingkat menjadi 8 bulan. Ditambah ketegangan pada pertandingan high-pressure seperti Euro 2021.Â
Memang beda cabang olahraga, tapi terkait tragedi kematian ketika berolahraga. Penulis teringat pada 2 kejadian :Â