Kali ini Tahun Baru disambut dengan senyap TANPA Terompet dan Pesta Kembang Api.
Di berbagai tempat di Jakarta, TIDAK ditemukan penjual terompet yang biasanya "menjamur" pada akhir tahun. Tidak jelas apakah tiadanya penjualan terompet ini karena wujud keprihatinan atas situasi pandemi sekarang, memandang sulit laku pada saat ditiadakannya perayaan pesta kembang api Tahun Baru, atau memang industri kecil "musiman" ini bangkrut karena imbas pandemi Corona.Â
Apapun, ini memutus "tradisi" perayaan Tahun Baru dengan ramai-ramai meniupkan terompet di tengah hingar bingar EUFORIA warga menyambut pergantian tahun. Selayaknya kita meninggalkan "Tahun Pandemi" ini dengan prihatin dan introspeksi.Â
Kita harus bersikap lebih Dewasa dan "BELAJAR Â dari Sejarah" Jangan sampai terulang kejadian Tahun Baru 1 Januari 2020 dimana warga DKI sedang ramai-ramai pesta Tahun Baru di Bunderan HI dan Ancol di tengah hujan lebat. Tak terduga, untuk pertamakalinya PAS Tahun Baru, Jakarta mengalami BANJIR BESAR.
Ternyata bencana banjir di ibukota pada Tahun Baru 2020 itu menjadi PERTANDA datangnya BENCANA yang jauh lebih besar dan mematikan : pagebluk (pandemi global). Ini mengajarkan kita untuk lebih PEKA membaca "Tanda-tanda Alam" dan jangan jumawa dan lupa diri.Â
*Pandji Kiansantang, Pulau Tidung, 30 Desember 2020 (H-2 menuju Tahun Baru 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H