Aksi seekor komodo "menghadang" truk yang mengangkut tiang pancang pembangunan "Jurrasic Park" di Pulau Rinca, NTT (Oktober 2020)... mengingatkan pada insiden "Tankman" : aksi heroik seorang pekerja kantoran yang menghadang konvoi tank China yang akan menggempur demonstran prodemokrasi di Tiananmen, Beijing (5 Juni 1989)... MirisÂ
Empat tahun lalu, Penulis sebagai Traveler pernah berkunjung ke "Taman Nasional Komodo" (disingkat TNK yang pada 1991 ditetapkan sebagai "Situs Warisan Dunia" UNESCO)Â di NTT.Â
Film fiksi ilmiah itu dengan gamblang memberi pelajaran jika kita mengganggu keseimbangan alam dengan "dalih apapun" (kemajuan teknologi atau parawisata) Â yang terjadi adalah Bencana... alih-alih menciptakan "Surga di dunia", yang terjadi adalah "Neraka Dunia". Film itu bukan hanya "tontonan", tapi seringkali memberi "Tuntunan", Â baik yang tersurat maupun yang tersirat.Â
Rencana mewujudkan wisata "Jurrasic Park" di habitat Komodo adalah bukti kesalahan mengambil ide dari film. Â Bahasa gaulnya: akibat "gagal paham". Bagai menonton film hanya terpukau denhan adegan-adegan seru dan fantastis, tapi TIDAK mampu menangkap "moral cerita" film itu. Cobalah undang sang sutradara, Steven Spielberg dan tanyakan pendapatnya tentang rencana ini. Dijamin jawabannya adalah "It's a bad idea".
 Tuhan "menitipkan" mahluk luar biasa bernama Komodo ini pada bangsa Indonesia. JANGAN khianat pada amanat itu ! Investasi bukan segalanya, apalagi sampai menghancurkan konservasi. Biarlah Komodo hidup damai di habitat aslinya...
Let me say this out loud : "If you mess with nature... Nature WILL mess with you... Leave Komodo alone !"Â
*Pandji Kiansantang, Jakarta, 27 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H