Semua tinggal menunggu terciptanya Vaksin... yang bisa kita lakukan hanya bisa menunggu dan berdoa...Â
Mungkin itulah "rahasia" di balik nama "Covid-19" : Bukan hanya karena pertamakali virus ini muncul pada tahun 19 (merujuk tahun lalu, 2019), tapi juga  mengungkap bahwa angka 1-9 itulah yang hanya bisa dicapai manusia... 10 adalah angka Tuhan.Â
Covid 1-9 telah mendisrupsi peradaban modern, Â pelajaran pahit bagi kemanusiaan... tamparan keras pada kesombongan manusia dengan segala teknologi canggihnya... Menyadarkan kembali tentang "kearifan lama" : manusia hanya bisa mencapai level 9, angka 10 adalah milik Tuhan... Manusia takkan bisa mencapai kesempurnaan.
Pandemi global ini menyadarkan kita pada hakekat manusia di dunia... untuk tidak berlagak "seperti Tuhan"  yang bisa merancang masa depan tanpa batas... menciptakan "Surga di Dunia".Â
Jika dulu, seakan dengan Internet, kita bisa menemukan jawaban apapun dan melakukan apapun... manusia kecanduan Internet... Tidak bisa hidup tanpa gadget dan Smartphone... Komputer dan Handphone seakan  telah menjelma menjadi "Tuhan-tuhan baru"...Â
Itulah hikmah di balik bencana Corona, teguran agar kita tidak jumawa dan takabur, ojo dumeh... supaya "sadar diri" tentang siapa kita... sebagai hamba Tuhan di dunia yang fana...Â
Jika sebelumnya manusia dengan membusungkan dada mengatakan " Everything is Possible. We can do Anything"... kini kita insyaf dan dengan rendah hati mengucapkan "We are Nothing..."... Kita bukanlah apa-apa tanpa perlindungan, petunjuk dan karunia Tuhan...Â
Jadi, selamat datang Oktober, bulan Sepuluh... angka Tuhan...
Bulan Pencerahan... Bulan kesadaran rohani... Bulan kebangkitan spiritual.. Bulan pertobatan dan penebusan diri...
Mari kita sambut Bulan Sepuluh... yang makin menyadarkan kita pada Kuasa Tuhan... ketidakberdayaan manusia tanpaNya... Bulan dimana kita harus meningkatkan amal ibadah untuk mencari ridho-Nya... Mungkin ini kesempatan terakhir.. sebelum terlambat ...Â
*Pandji Kiansantang, Jakarta, 1 Oktober 2020