Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lead Us or Leave It! Ujian Kepemimpinan Saat Pandemi

4 September 2020   07:35 Diperbarui: 4 September 2020   08:38 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


CORONA YANG PERKASA 

Tidak ada yang menyangka seluruh dunia dapat dijungkirbalikan oleh virus Corona. Tahun 2020 berubah menjadi "tahun malapetaka" dan akan tercatat sebagai lembaran hitam terkelam dalam sejarah kemanusiaan. 

Karena banyak yang tidak menyangka, maka tidak siap. Karena tidak siap, maka responsnya banyak yang keliru. Tidak adanya persiapan adalah resep kegagalan. 

Bagai Amerika yang shock dan kalang kabut karena "serangan mendadak" Jepang yang meluluhlantakkan pangkalan angkatan laut Pearl Harbour pada Perang Dunia Kedua, virus Corona adalah "serangan mendadak, "blitzkrieg" (serangan kilat) pada peradaban modern. Tapi akibatnya jauh LEBIH DAHSYAT dari serangan Pearl Harbour yang mengawali Perang Pasifik, bahkan lebih dahsyat dan mematikan dibanding ledakan Bom Atom yang mengakhiri Perang Dunia Kedua. Menjadi bencana kemanusiaan yang tak ada bandingannya. 

Pandemi ini  telah "menelanjangi" umat manusia, menghancurkan segala rencana dan ambisi, menjatuhkan kesombongan kita semua... menanggalkan manusia dari berbagai "kebanggaan semu" berupa kemajuan teknologi dan kemakmuran. 

UJIAN KEPEMIMPINAN 

Banyak Pemimpin negara tergagap merespons krisis kesehatan global. Banyak pejabat "salting" (salah tingkah) gegara pandemi ini sehingga  menjadi bahan ledekan masyarakat.

 Pertumbuhan ekonomi yang diagung-agungkan selama ini sebagai indikator kemajuan, kini "terjun bebas" ke pertumbuhan negatif. Kinerja berbagai BUMN dan perusahaan swasta anjlok. 

Tapi tepatkah kita menanggapinya dengan menganggap "itu WAJAR karena tidak ada yang siap menghadapi krisis ini"? Ya, wajar bagi rakyat biasa, tapi TIDAK wajar bagi Pemimpin. 

Bukankah "Ujian Kepemimpinan" adalah saat Krisis. Nahkoda kapal yang hebat tidak muncul dari laut yang tenang, tapi timbul dari laut yang bergejolak dan  badai yang bergemuruh. Di dunia bisnis ada paradigma ini : semua orang bisa jualan pada saat normal, salesman yang hebat adalah mereka yang tetap bisa jualan pada masa krisis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun