Mohon tunggu...
Putri Khairunnisa
Putri Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bumi Maleo Gelar Festival Hiu Paus Pertama di Indonesia

24 Juli 2017   17:11 Diperbarui: 24 Juli 2017   17:18 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Peserta KKN Kebangsaan Desa Biluango di Festival Hiu Paus

Sabtu, 22 Juli 2017, Pemerintah Provinsi Gorontalo yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan menggelar "Gorontalo Whale Shark& Kuliner 2017" di Desa Huangobotu, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango. Kegiatan ini merupakan Festival Hiu Paus pertama di Indonesia. Hiu Paus adalah spesies ikan terbesar di dunia dengan ukuran tubuh dapat mencapai 20 m dan berat lebih dari 20 ton. 

Kegiatan ini nampaknya berhasil menarik antusiasme masyarakat hingga mampu menghadirkan kurang lebih 350 warga lokal dan juga wisatawan dari luar negeri, salah satunya dari Singapura yang berkunjung langsung ke "Bumi Maleo". Dalam kegiatan ini, para undangan dapat menikmati berbagai kuliner yang tentunya merupakan olahan dari hasil laut Gorontalo salah satunya sate ikan tuna dan perkedel nike duwo.

Selain telah berhasil melestarikan Maleo sebagai satwa endemiknya, kini pemerintah Gorontalo terkhususnya Kabupaten Bone Bolango sebagai pusat wilayah konservasi melebarkan sayap di bidang ekowisata yaitu konservasi laut dengan pelestarian Hiu Paus. 

Hal ini sejalan dengan status hiu paus di Indonesia yang dilindungi secara penuh melalui Keputusan Mentri Kelautan dan Perikanan (KKP) No. 18 Tahun 2013. Oleh karena itu, kegiatan festival ini diselenggarakan untuk mempromosikan potensi sumberdaya kelautan dan potensi ekowisata Hiu Paus yang telah muncul secara berkala sejak April 2016 dengan total 21 individu jantan telah teridentifikasi di Perairan Gorontalo. 

Panjang total rata-rata hiu paus berkisar antara 3-7 meter di Pantai Botubarani dikategorikan sebagai individu yang belum dewasa sehingga sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk pelestariannya. Berdasarkan keterangan dari pihak penyelenggara kegiatan, keberadaan Hiu Paus di Gorontalo ini dikaitkan dengan adanya "nike duwo", ikan endemik gorontalo yang memiliki musim tertentu yaitu hanya 3-7 hari dalam sebulan. Nike ini juga sering dikonsumsi dan diperjualbelikan oleh masyarakat sekitar saat musimnya telah tiba.

Sebagai rangkaian dari festival hiu paus tingkat nasional ini, juga diselenggarakan seminar Whale Shark dan Gema Bangsa Maritim, Lomba Olahan Kuliner Lima Ribu Sate Tuna, Lomba Fotografi yang dibuka untuk umum dan Lomba Melukis Hiu Paus untuk siswa Taman Kanak-kanak. 

Kegiatan ini selain secara tidak langsung menambah wawasan tentang hiu paus sehingga dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat untuk mendukung pelestariannya. Kegiatan perintis ini, selain dihadiri oleh masyarakat setempat,juga terlihat kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan Republik Indonesia (KKN Kebangsaan RI 2017) yang ditempatkan di lokasi Kecamatan Kabila Bone.

Peserta KKN Kebangsaan ini termasuk Putri Khairunnisa, mahasiswa kedokteran gigi, delegasi dari Universitas Hasanuddinyang ditempatkan di Desa Biluango dan siap mengabdikan diri di wilayah Konservasi di Gorontalo bersama putra-putri terbaik dari seluruh Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun