Kemiskinan adalah masalah yang kompleks dan berkelanjutan, dengan dampak yang luas pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi (Zuber and Dea 2014). Salah satu dampak yang paling terasa adalah ketidakmampuan banyak keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, terutama dalam hal pangan yang bergizi. Dalam konteks ini, program Makanan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu solusi strategis untuk mengatasi masalah kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan keluarga kurang mampu.
Kemiskinan sering kali berhubungan langsung dengan kesulitan dalam mengakses makanan yang bergizi. Pada kenyataanya, banyak keluarga miskin yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang karena keterbatasan sumber daya finansial. Dalam banyak kasus, mereka harus mengorbankan kualitas makanan demi mempertahankan jumlah makanan yang dapat dimakan, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mereka, terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Penyakit terkait kekurangan gizi, seperti stunting dan gizi buruk, sering kali menjadi masalah serius di kalangan keluarga miskin. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, sekitar 21,6% anak-anak di Indonesia mengalami stunting, dan 3,8% lainnya mengalami gizi buruk. Kondisi ini tidak hanya menghambat perkembangan fisik anak-anak, tetapi juga berdampak pada perkembangan kognitif dan kemampuan belajar mereka. Selain itu, ibu hamil dan wanita usia subur juga sering kali mengalami masalah kekurangan energi kronis dan anemia, yang dapat mempengaruhi kualitas kesehatan generasi berikutnya.
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) adalah salah satu upaya pemerintah yang diambil untuk memastikan bahwa masyarakat yang kurang mampu, khususnya anak-anak sekolah, mendapatkan akses yang lebih baik terhadap makanan bergizi. Melalui program ini, anak- anak di sekolah dapat menerima makanan yang sehat, seimbang, dan memenuhi kebutuhan gizi mereka tanpa harus membayar, sehingga mengurangi beban ekonomi bagi keluarga kurang mampu. Selain itu, menurut Moestar selaku dokter gizi mengungkapkan bahwa program pemenuhan gizi anak-anak melalui program MBG ini merupakan investasi jangka panjang. Anak-anak dengan gizi yang baik cenderung memiliki kemampuan belajar yang lebih baik, produktivitas tinggi, dan kesehatan yang baik. Sehingga banyak pakar kesehatan yang menyambut positif program ini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya bagi mereka yang kurang mampu (Liputan6, 2025).
Program ini bertujuan untuk mengatasi dua masalah utama yang dihadapi oleh banyak keluarga kurang mampu yakni, kelaparan dan kekurangan gizi. Dengan memastikan anak-anak mendapatkan makanan yang bergizi, MBG dapat mengurangi angka stunting, gizi buruk, serta penyakit terkait malnutrisi. Selain itu, pemberian makanan bergizi di sekolah juga membantu meningkatkan konsentrasi dan daya serap belajar siswa, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan dan peluang masa depan mereka.
Kemiskinan umumnya terjadi di daerah terpencil yang kemudian berpotensi dalam menghambat potensi generasi muda. Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, dibutuhkan SDM unggul yang sehat, cerdas, dan produktif. Program MBG di Indonesia memiliki peran penting dalam mewujudkan hal ini dengan memberikan asupan gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Pendidikan dan kesehatan adalah dua faktor kunci dalam membentuk SDM yang unggul. Dengan menyediakan makanan bergizi bagi siswa, MBG tidak hanya berkontribusi pada perbaikan status gizi, tetapi juga mendukung peningkatan kualitas pendidikan. Anak-anak yang mendapatkan makanan sehat tentunya akan lebih fokus dan aktif dalam belajar, yang akan mengarah pada peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Hal ini menjadi langkah penting untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di masa depan dan menjadi agen perubahan yang positif di masyarakat.
Program MBG juga berkontribusi pada kesejahteraan sosial dengan memberikan perlindungan kepada kelompok yang paling rentan, yaitu anak-anak dari keluarga kurang mampu. Dengan memastikan mereka mendapatkan makanan bergizi, program ini membantu mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi yang ada. Akses terhadap makanan sehat yang terjangkau adalah hak dasar setiap individu, dan MBG membantu masyarakat dalam memastikan bahwa hak ini dapat memenuhi bagi mereka yang hidup dalam ekonomi serba kekurangan. Berikut adalah salah satu menu makanan yang diberikan pemerintah untuk memenuhi nutrisi anak-anak di sekolah.
Selain itu, MBG dapat menjadi pendorong bagi kebijakan yang lebih inklusif dan adil dalam distribusi sumber daya. Program ini tidak hanya memberikan bantuan langsung, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk mandiri dalam hal pemenuhan gizi, dengan menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan generasi yang sehat dan produktif. Selain itu, secara tidak langsung pemerintah juga bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan dalam jangka panjang dengan memastikan bahwa warga negara memiliki kualitas hidup yang lebih baik.