Oleh : Kabid hikmah dan kebijakan publik fakultas FIAH periode 2020/2021
Covid-19 ini sudah melanda negeri hampir 1 tahun, di era digital ini harusnya dijadikan kesempatan pemerintah untuk lebih peka terhadap teknologi, sehingga dapat mengupgrade sebuah sistem pemilihan primitif yang menggunakan paku dan kertas untuk melaksanakan pilkada, pemerintah harus merangkul dan melibatkan ilmuwan-ilmuwan yang kompatibel dibidang programing untuk membuat sebuah inovasi yang mempermudah berjalan nya pesta demokrasi.
Di era modern sekarang ada teknologi yang namanya artificial intelegen (AI), FACE ID, BLOCK CHAIN, semua itu bisa dan sudah digunakan oleh perusahaan swasta, masa negara kalah sama swasta? Teknologi ini mampu untuk keperluan pilkada/pilpres sekalipun, hampir setiap orang sudah di penjuru negeri mengenal dan mempunyai smartphone sebagai pengaplikasian dari sebuah inovasi teknologi yang di fasilitasi negara tersebut.
dari pada sibuk ngurusi jatah politik, lebih baik fokuskan kita pada hal yang produktif bagi negara jika mau, bukan hal yang mustahil jika pemerintah "berniat" menggelontorkan uang untuk mendanai riset proyek ini yang diharapkan menjadi inovasi yang murah, ramah, efektif dan efisien.
akan berapa banyak orang yang selamat dari kemungkinan tertular covid-19 dan menjadikan cluster baru? Akan berapa banyak pohon yang selamat jika 300jt+ lembar kertas yg dipake buat nyoblos?ada berapa liter tinta yang dibeli hanya untuk dicelupkan jari? Itu semua uang negara yang harusnya di distribusikan untuk pendidikan dan pembangunan.
Saya berharap pemerintah dapat jeli melihat sebuah musibah ini untuk bisa mengupgrade sebuah sistem demokrasi negara kita, jangan hanya retorika saja yang membusa, tunjukan dan rangkul para ilmuwan untuk memecahkan masalah bersama-sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H