Mohon tunggu...
Pj Risma
Pj Risma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ibu Dua Anak yang sedang Mengenyam Pendidikan sebagai Mahasiswa STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Tulisan - tulisan untuk Tugas dan Belajar Menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gadget untuk Anak, Jadi Sahabat atau Jadi Musuh?

24 Januari 2022   16:30 Diperbarui: 24 Januari 2022   16:32 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fenomena penggunaan gaget dikalangan anak saat ini bisa dibilang seperti buah simalakama. Memperkenalkan gaget pada anak itu susah - susah gampang. Biasanya orang tua memberikan gaget kepada anaknya agar anaknya mau diam dan tenang. gaget juga digunakan sebagai alat untuk menjaga si anak agar mau mendengarkan orang tuanya. 

Orang Tua terkadang bingung kalau anaknya meminta main gaget. Biasanya anak meminta gaget pada saat dia sudah bosan bermain dengan mainannya. Sebagai orang tua kita harus mengerti dampak positif dan negatif gaget bagi anak agar tidak kebablasan. Ada juga orang tua yang tau apa dampak positif negatifnya tetapi tidak bisa mengatasi si anak. ada juga orang tua yang menjadikan gaget sebagai babysiternya supaya anaknya tenang, tidak kemana - mana dan orang tuanya santai. 

Pertama pada saat memberikan gaget, orang tua harus sadar bahwa itu barang milik orang tua yang dipinjamkan ke anak. dan anak harus diberi pengertian agar tidak merasa bahwa itu adalah barang miliknya dan bisa diatur. 

ada beberapa dampak positif dan negatif dari bermain gaget : 

dampak positifnya, anak bisa belajar bahasa dari gaget, anak bisa belajar membaca, belajar menghitung dan lainnya. namun dengan menggunakan gaget yang berlebihan, anak tidak bisa fokus pada sekolahnya, pada lingkungannya dan pada tugas - tugasnya. bisa jadi juga motorik anak tidak berkembang atau tulisan anak bisa menjadi jelek karena keseringan geser - geser pada gaget. Gaget lebih banyak dampak negatifnya apabila tidak bisa diatasi.

Sebenarnya banyak seminar - seminar yang menyarankan agar anak dibawah umur 5 tahun untuk tidak diberikan gaget. Anak pada usia itu adalah saat anak berlatih motorik, mengenal sesuatu, berinteraksi, dan bonding bersama orang tuanya. 

Agar anak tidak tergantung dengan gaget, orang tua bisa mengalihkan anak untuk bermain dengan mainannya. sekarang ini sudah banyak jenis - jenis mainan pendidikan yang bisa digunakan oleh anak - anak balita. 

Lalu bagaimana jika orang tua dihadapkan dengan situasi, misalnya si ibu ada pekerjaan mendadak dengan deadline segera, sedangkan si anak tidak ada yang mengasuh. biasanya orang tua langsung saja memberikan gagetnya agar si anak diam dan tenang. bagaimana menghadapi situasi seperti itu?

kita sebagai orang tua, harus tahu dulu aturan mainnya. Kita bisa membuat aturan, gaget hanya di weekend saja dengan aturan satu jam, break, dilanjutkan lagi satu jam main dan break sampai 3 jam. tidak boleh lebih dari itu, karena konsentrasi bisa menurun, daya respon anak juga melambat. Makanya kalau anak terlalu lama bermain gaget kadang anak lambat merespon dibandingkan dengan anak yang main outdoor. anak yang suka main gaget juga empatinya kurang. mereka tidak bisa bersikap melihat orang sakit, melihat orang senang dan sebagainya. 

Nah, bagaimana kita sebagai orang tua bersikap jika anak sudah terlanjur kecanduan gaget? Anak yang kecanduan gaget itu bersikap lebih arogan. kalau ditanya suka marah. dikasi tahu juga marah. Bagaimana cara mengatasinya ?

jadi, mau tidak mau gaget ini harus diambil dulu. Pada saat kita mengambil gagetnya,  anak ini akan seperti sakau, marah - marah, mengamuk. setelah mereka reda, disini baru kita atur kembali, kapan bisa mainnya, berapa lama mainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun