Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalan Menuju Harmoni Batin: Panduan Langkah-demi-Langkah untuk Forest Bathing

7 Juni 2023   10:00 Diperbarui: 7 Juni 2023   10:22 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://themindfultourist.net/2019/06/24/how-to-forest-bathe-on-your-own/)

Dalam kehidupan kita yang serba cepat dan didorong oleh teknologi, menemukan penghiburan dan memelihara kesejahteraan kita menjadi semakin penting. Salah satu praktik yang mendapat pengakuan dan popularitas adalah forest bathing. Tapi apa sebenarnya pemandian hutan itu?

Artikel ini menggali esensi dari forest bathing, mengeksplorasi asal-usulnya, manfaat, dan langkah-langkah praktis untuk memulai perjalanan terhubung dengan alam demi kesehatan. Apakah Anda seorang penggemar alam yang mencari ketenangan yang lebih dalam atau seseorang yang ingin meningkatkan kesejahteraan Anda secara keseluruhan, forest bathing menawarkan pendekatan unik untuk peremajaan dan keharmonisan batin.

1. Apa itu forest bathing?

Forest bathing, juga dikenal sebagai Shinrin-yoku, adalah praktik yang berasal dari Jepang dan sekarang semakin populer di seluruh dunia. Ini melibatkan aktivitas membenamkan diri dalam lingkungan alami hutan atau pengaturan alam lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan fisik, mental, dan emosional.

Daripada terlibat dalam aktivitas fisik seperti hiking atau berolahraga, forest bathing adalah pengalaman yang lebih kontemplatif dan indrawi. Tujuannya adalah untuk memperlambat, melepaskan diri dari teknologi, dan melibatkan semua indera Anda untuk sepenuhnya mengalami dan terhubung dengan alam sekitar.

Selama sesi forest bathing, peserta biasanya melakukan aktivitas seperti berjalan perlahan dan penuh perhatian, bernapas dalam-dalam, mengamati alam, menyentuh pohon dan tumbuhan, dan mendengarkan suara hutan. Fokusnya adalah untuk hadir pada saat itu dan menumbuhkan rasa tenang, relaksasi, dan kedamaian batin.

Penelitian telah menunjukkan bahwa forest bathing dapat memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Menghabiskan waktu di alam terbukti dapat mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan suasana hati, meningkatkan fokus dan kreativitas, serta meningkatkan rasa peremajaan. Juga diyakini untuk meningkatkan aktivitas sistem saraf parasimpatis, yang bertanggung jawab untuk respon relaksasi tubuh.

Forest bathing tidak hanya terbatas pada hutan tetapi juga dapat dilakukan di lingkungan alami lainnya seperti taman, kebun, atau dekat aliran air. Kuncinya adalah membenamkan diri Anda di dunia alami dan menuai manfaat terapeutik yang ditawarkannya.

2. Apa manfaat forest bathing bagi manusia?

Forest bathing, atau menghabiskan waktu di alam, menawarkan beberapa manfaat bagi kesejahteraan manusia. Berikut adalah beberapa keuntungan utama:

A. Stress reduction: Forest bathing telah terbukti mengurangi tingkat stres dan meningkatkan relaksasi. Berada di alam membantu menurunkan kortisol, hormon stres, dan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yang menginduksi keadaan tenang dan rileks.

B. Improved mental health: Menghabiskan waktu di alam telah dikaitkan dengan hasil kesehatan mental yang lebih baik. Forest bathing dapat mengurangi gejala kecemasan dan depresi, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan perasaan bahagia dan sejahtera. Ini memberikan istirahat dari tekanan dan tuntutan kehidupan sehari-hari, memungkinkan pikiran untuk beristirahat dan meremajakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun