Meskipun alam tidak berkomunikasi dengan cara yang sama seperti manusia dengan bahasa, ada cara untuk menumbuhkan rasa komunikasi dan hubungan dengan alam selama forest bathing. Berikut adalah beberapa praktik untuk membantu memfasilitasi komunikasi ini:
A. Kehadiran penuh perhatian: Berlatihlah untuk hadir sepenuhnya pada saat ini saat berada di alam. Bersihkan pikiran Anda dari gangguan dan benamkan diri Anda dalam pengalaman indrawi lingkungan. Dengan menumbuhkan keadaan kehadiran yang penuh perhatian, Anda menciptakan ruang untuk terhubung secara mendalam dengan alam dan mendengarkan isyarat halusnya.
B. Niat dan syukur: Tetapkan niat sebelum pengalaman forest bathing Anda untuk berkomunikasi dengan alam dan kembangkan rasa syukur atas kesempatan untuk hadir di alam. Mengungkapkan rasa syukur atas keindahan dan sumber daya yang diberikan oleh alam dapat menumbuhkan hubungan yang lebih dalam dan membuka saluran komunikasi.
C. Pengamatan aktif: Terlibat dalam pengamatan aktif di sekitar Anda. Luangkan waktu untuk mengamati detail tumbuhan, pohon, hewan, dan lanskap secara keseluruhan dengan cermat. Perhatikan pola, warna, bentuk, dan gerakan. Melalui pengamatan yang penuh perhatian, Anda dapat memperoleh apresiasi yang lebih dalam terhadap seluk-beluk alam dan pesan-pesannya.
D. Libatkan indera: Manfaatkan semua indra Anda untuk terhubung dengan alam. Rasakan tekstur daun atau kulit pohon, dengarkan suara burung atau gemerisik dedaunan, hirup aroma bunga atau udara segar, dan resapi keindahan visual di sekitar Anda. Melibatkan indera Anda membantu membenamkan diri Anda pada saat ini dan meningkatkan hubungan Anda dengan lingkungan.
E. Perenungan hening: Temukan tempat yang damai dan lakukan perenungan hening. Duduk atau berdiri dengan tenang, biarkan diri Anda terserap di lingkungan. Dengarkan suaranya, rasakan energinya, dan amati interaksi alam di sekitar Anda. Keheningan menciptakan ruang reseptif untuk pesan halus dan sensasi alam untuk dialami.
F. Interaksi nonverbal: Meskipun alam mungkin tidak berkomunikasi melalui bahasa, Anda dapat terlibat dalam interaksi nonverbal. Misalnya, Anda dapat menyentuh kulit pohon, merasakan energi yang dipancarkannya, dan menyatakan penghargaan Anda atas kekuatan dan kehadirannya. Anda juga dapat melakukan kontak mata yang lembut dengan hewan dan menunjukkan rasa hormat terhadap ruang mereka.
G. Jurnal atau ekspresi artistik: Setelah pengalaman forest bathing Anda, renungkan pengamatan dan wawasan Anda melalui jurnal atau ekspresi artistik. Tulis atau gambar tentang interaksi Anda, perasaan yang ditimbulkan, dan pesan apa pun yang Anda rasakan. Proses reflektif ini dapat memperdalam hubungan Anda dengan alam dan membantu Anda mengintegrasikan pengalaman.
Ingat, tujuannya bukan untuk memaksakan bahasa atau ekspektasi manusia ke alam, melainkan untuk menumbuhkan pola pikir yang reseptif dan terbuka untuk terhubung dengan alam. Ini tentang mengembangkan rasa hormat, penghargaan, dan pemahaman tentang tempat kita dalam ekosistem yang lebih besar.
7. Karena sulit menemukan hutan di daerah perkotaan, bagaimana kita melakukan virtual forest bathing?
Virtual forest bathing adalah alternatif yang sangat baik bagi mereka yang mungkin tidak memiliki akses ke hutan atau lingkungan alami di daerah perkotaan. Meskipun mungkin tidak memberikan pengalaman indrawi yang sama dengan hadir secara fisik di alam, virtual forest bathing masih dapat menawarkan beberapa manfaat dan membantu menciptakan rasa terhubung dengan alam. Berikut beberapa saran untuk virtual forest bathing:
A. Pengalaman alam virtual: Jelajahi situs web, aplikasi, atau platform realitas virtual yang menawarkan pengalaman alam yang imersif. Banyak platform menyediakan tur virtual atau video 360 derajat tentang hutan, taman nasional, dan pemandangan alam lainnya. Terlibat dengan pengalaman virtual ini, biarkan diri Anda terserap dalam aspek visual dan pendengaran dari lingkungan alam.