Mengubah gaya hidup, secara khusus untuk peserta didik, dapat membantu mencapai target 1,5°, tetapi mencapai target 1,5° juga penting untuk memastikan kualitas hidup. Pergeseran gaya hidup yang baik untuk planet juga telah terbukti meningkatkan kesehatan fisik dan mental serta kepercayaan dan keterlibatan dalam komunitas dan kualitas hubungan sosial.
Perspektif gaya hidup dalam mengatasi krisis iklim menawarkan gambaran yang lebih komprehensif tentang apa yang dipertaruhkan jika kita gagal, tetapi juga apa yang akan kita peroleh jika berhasil – manfaat seperti gaya hidup yang lebih sehat, masyarakat yang lebih setara, hubungan yang lebih kuat dengan alam, dan manusia, serta kesejahteraan ekologis. Hal ini persis sejalan dengan Ensiklik Paus Fransiskus, Laudato Si'.
Bagaimana kita bisa beralih ke 1.5° Lifestyles?
Mencapai 1.5° Lifestyles akan membutuhkan transformasi sistemik yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia, terutama di negara-negara berpenghasilan tinggi yang berkontribusi secara tidak proporsional terhadap emisi global.
Cara kita makan, bepergian, dan mengatur rumah kita adalah area utama di mana perubahan gaya hidup dapat memberikan dampak terbesar pada pengurangan emisi sekaligus meningkatkan kualitas hidup. Misalnya, beralih ke pola makan berkelanjutan yang mencakup lebih sedikit daging dan produk susu, tidak hanya mengurangi emisi tetapi juga terkait dengan hasil kesehatan yang lebih baik.
Demikian pula, mengubah cara kita bepergian dapat menawarkan manfaat kesehatan mental dan fisik sekaligus mengurangi emisi dan polusi udara. Beralih dari transportasi mobil pribadi ke transportasi aktif, seperti bersepeda atau berjalan kaki bila memungkinkan, dapat memberikan manfaat kesehatan yang besar. Mengurangi kebutuhan kita akan waktu transportasi yang lama, misalnya, dengan lebih sering bekerja dari rumah, atau beralih ke bentuk transportasi bersama atau umum, juga penting untuk mengurangi emisi.
Di rumah kita, dan tentu peserta didik kita, penting untuk mempertimbangkan berapa banyak ruang yang benar-benar dibutuhkan, dan beralih ke infrastruktur yang dapat menyediakan listrik terbarukan, dan bentuk pemanasan atau pendinginan yang tidak terlalu intensif karbon.
Namun untuk membuat perubahan ini dalam skala besar, kita perlu menerapkan perubahan sistemik yang lebih dari sekadar pilihan individu. Jika kita ingin mencapai target 1,5°, diperlukan komitmen perubahan kebijakan, investasi infrastruktur yang signifikan, dan keterlibatan dari kita semua yang hidup dan beroperasi dalam sistem ini.
Penutup
Menjalani 1.5° Lifestyles adalah perjalanan menuju kehidupan yang berkualitas daripada kuantitas, dan kecukupan daripada efisiensi, dan saatnya kita berlomba untuk menyelamatkan satu-satunya rumah kita dari bencana pemanasan. Dalam kontek inilah Pembelajaran P5 dangan Tema Gaya Hidup Berkelanjutan menjadi bermakna, sekaligus sebagai Resolusi Tahun Baru 2023 kita semua, baik pendidik maupun peserta didik. Melalui tema ini juga kita disadarkan perlunya pengambilan keputusan individu untuk menjalani hidup keberlanjutan, dan mengintegrasikan prinsip gaya hidup berkelanjutan tersebut di seluruh masyarakat di mana mereka hidup, sehingga kehidupan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, dan menjadi norma baru (the New Normal) bagi semua orang di mana pun.