Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tema P5 Gaya Hidup Berkelanjutan Berinspirasikan Laudato Si' Action Platform

21 Desember 2022   23:40 Diperbarui: 22 Desember 2022   01:08 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diagram of the 7 LSGs (Dok Pribadi)

TEMA P5 GAYA HIDUP BERKELANJUTAN BERINSPIRASIKAN LAUDATO SI' ACTION PLATFORM

“Education in environmental responsibility can encourage ways of acting which directly and significantly affect the world around us” (“Pendidikan dalam tanggung jawab lingkungan dapat mendorong cara-cara bertindak yang secara langsung dan nyata mempengaruhi dunia di sekitar kita”) (LS 211)


Tujuan dan Praktik Baik Laudato Si'


Laudato Si’, Ensiklik Paus Fransiskus tentang merawat Bumi rumah kita bersama, yang tertuang dalam  Laudato Si’ Action Platform (LSAP) adalah kolaborasi unik antara Vatikan, koalisi internasional organisasi Katolik , dan semua orang (pria maupun wanita) yang berkehendak baik (LS 3). Mengambil pendekatan yang benar-benar inklusif, platform ini berakar pada kekuatan dan realitas komunitas di seluruh dunia, memberdayakan semua orang untuk mengambil tindakan tegas, di sini dan sekarang menuju masa depan dunia yang lebih baik (LS 161).

Pada momen kairos ini, kita menanggapi panggilan untuk penyembuhan dan rekonsiliasi dalam hubungan kita dengan Tuhan, sesama kita, dan Bumi rumah kita bersama itu sendiri. Melalui LSAP ini pula, kita bersama-sama menapaki jalur pembaharuan (LS 202). Dalam konteks Pembelajaran P5 Kurikulum Merdeka, secara khusus pada tema Gaya Hidup Berkelanjutan, kita semakin diyakinkan betapa kita harus sungguh-sungguh menseriusi tema ini untuk kita garap dan hidupi di sekolah kita.  

LSAP memberdayakan semua orang yang berkehendak baik untuk menanggapi Laudato Si’. Menjelajahi ajaran iman Kristiani dalam menerangi krisis ekologi saat ini, Laudato Si’ mengajarkan kita bahwa semuanya terhubung(LS 91). Karena hubungan kita dengan Pencipta ilahi kita telah diabaikan dan bahkan tercederai, hubungan antar manusia menjadi goyah, dan dunia tempat kita tinggal menjadi semakin panas, tercemar, kurang stabil, dan bahkan semakin tidak bernyawa. Akibatnya, kita semua menderita, dan terutama yang paling rentan menderita adalah yang termiskin. Kita menghadapi krisis kompleks yang bersifat sosial dan lingkungan (LS 139).


Namun, masih ada harapan. Paus Fransiskus memanggil kita untuk mengembangkan kesadaran penuh kasih terhadap Bumi rumah kita bersama ini untuk bertindak berdasarkan nilai-nilai Kristiani (LS 220).

Berdiri di atas dasar yang kokoh dari tiga hubungan mendasar dan terjalin erat: yakni, dengan Tuhan, dengan sesama kita, dan dengan Bumi rumah kita bersama itu sendiri, kita berkomitmen untuk berangkat di jalan pembaruan yang panjang ini (LS 66, 202). Kita akan merangkul Bumi rumah kita bersama ini dalam keteraturan dan dinamisme yang telah ditetapkan oleh Pencipta kita, dan kita segera memulai cara hidup baru dengan kreativitas dan antusiasme (LS 221, 220).

Tujuan Laudato Si

Mencermati respons terhadap krisis ekologi merupakan tindakan kepedulian yang mendalam. Momen kairos ini menuntut tindakan nyata. Tujuan Laudato Si’ selain menjadi panduan kita, juga mendefinisikan kembali hubungan kita satu sama lain, hubungan kita dengan Tuhan, dan hubungan kita dengan Bumi rumah kita bersama. Pendekatan holistik ini mengakui keterbatasan planet dari semua sistem sosio-ekonomi, dan akar permasalahan manusia dari krisis ekologis. Tujuan ini menyerukan revolusi spiritual dan budaya untuk mewujudkan ekologi yang integral.

7 (Tuju) Tujuan Laudato Si’ (Laudato Si' Goals) adalah:

The 7 Laudato Si’ Goals (LSGs) (Dok Pribadi)
The 7 Laudato Si’ Goals (LSGs) (Dok Pribadi)

Diagram of the 7 LSGs (Dok Pribadi)
Diagram of the 7 LSGs (Dok Pribadi)

Seperti yang ditunjukkan pada diagram, masing-masing dari 7 tujuan terhubung dengan enam lainnya. Karena semuanya terhubung, ketika kita mengerjakan satu tujuan, kita akhirnya juga memengaruhi tujuan lainnya. Di bagian atas diagram, kita menemukan dua tujuan menyeluruh: Tanggapan terhadap Tangisan Bumi dan Tanggapan terhadap Tangisan Kaum Miskin. Inti dari 2 tujuan tersebut ada berkaitan dengan Ketahanan dan Pemberdayaan Masyarakat, tujuan yang ada di paling bawah diagram. LSAP dianggap sebagai proses ground-up, sehingga dicirikan oleh subjektivitas orang dan komunitas yang mengambil bagian di dalamnya. 

Di sisi kiri diagram, kita melihat tujuan Ekonomi Ekologis dan Penerapan Gaya Hidup Berkelanjutan, yaitu pendorong utama dunia yang tidak berkelanjutan saat ini. Akhirnya, di sisi kanan, kita menemukan Pendidikan Ekologi dan Spiritualitas Ekologi, yang merupakan tujuan yang mengarah pada pertobatan ekologis dan revolusi budaya yang kita butuhkan untuk masa depan yang berkelanjutan, adil, dan bersaudara.


Ini adalah waktu untuk bertindak. Untuk mencapai 7 tujuan Laudato Si', kita perlu memberikan dampak positif pada kehidupan kita, ekosistem di sekitar kita, serta struktur dan pembuatan kebijakan sosial-ekonomi, sehingga perubahan dapat datang dari tingkat lokal dan struktural. Dengan kata lain, rencana aksi kita harus memberikan hasil yang berkontribusi secara signifikan untuk mencapai 7 tujuan Laudato Si'. Pada gilirannya, hasil seperti itu akan menjadi hasil dari praktik yang baik. Di bagian lain artikel ini, kita akan menemukan hasil apa yang berkontribusi pada tujuan mana, dan praktik baik apa yang mungkin dipertimbangkan untuk diadopsi dalam upaya kita menseriusi tema P5 Kurikulum Merdeka, Gaya Hidup Berkelanjutan.

Tulisan ini hanyalah titik awal untuk berbagi beberapa ide yang telah terbukti efektif. Oleh karena itu, kami berharap contoh-contoh tersebut dapat menginspirasi Anda dan sekolah Anda, dan bahkan merangsang wawasan baru untuk mengubah praktik yang dapat ditambahkan ke dalam daftar. Untuk tujuan ini, Anda diharapkan bisa menuliskan di ruang online (ruang tanggapan) untuk mencatat dan membadikan pengalaman efektif Anda, dan menambahkan praktik lain yang sangat penting dalam konteks khusus yang Anda miliki sebagai lembaga pendidikan.

1. Response to the Cry of the Earth 

Tanggapan terhadap Tangisan Bumi adalah seruan untuk melindungi Bumi rumah kita untuk kesejahteraan semua orang, sehingga kita secara adil mengatasi krisis iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan kelestarian ekologis. Tindakan dapat mencakup adopsi energi terbarukan dan langkah-langkah kecukupan energi, mencapai netralitas karbon, melindungi keanekaragaman hayati, mempromosikan pertanian berkelanjutan, dan menjamin akses air bersih untuk semua.

Yang bisa kita lakukan berkaitan dengan Pembelajaran P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan, antara lain: kapanye penggunaan air dengan bijak, baik di rumah sendiri, di sekolah, dan di fasilitas umum lainnya, menggiatkan upaya daur ulang dan pengomposan, melaksanakan gerakan bebas plastik, mendorong siswa mengkonsumsi lebih sedikit daging – seperti hari Senin tanpa daging (Meatless Mondays), aktif di media sosial dalam mengkampanyekan mengatasi krisis ekologi, dan perawatan yang lebih baik untuk Bumi rumah kita bersama.

2. Response to the Cry of the Poor 

Tanggapan terhadap Tangisan Kaum Miskin adalah seruan untuk mempromosikan keadilan lingkungan, dan kesadaran bahwa kita harus mempertahankan kehidupan manusia dari pembuahan hingga kematian, dan semua bentuk kehidupan di Bumi. Tindakan dapat mencakup proyek untuk mempromosikan solidaritas, dengan perhatian khusus diberikan kepada kelompok rentan seperti masyarakat adat, pengungsi, migran, dan anak berisiko, analisis dan perbaikan sistem sosial, dan program layanan sosial.

Sebagai tanggapan tujuan ini, yang bisa kita lakukan berkaitan dengan Pembelajaran P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan, antara lain: membangun kesadaran kepada para siswa untuk mendukung kelompok rentan, termasuk mereka yang hidup dalam kemiskinan, masyarakat adat dan migran, serta mereka yang mengalami rasisme, kekerasan dan perdagangan manusia.

3. Ecological Economics 

Eonomi Ekologis mengakui bahwa ekonomi adalah sub-sistem masyarakat manusia, yang dengan sendirinya tertanam dalam biosfer – Bumi rumah kita bersama. Tindakan dapat mencakup produksi dan konsumsi berkelanjutan, divestasi dari bahan bakar fosil dan aktivitas apa pun yang berbahaya bagi planet dan manusia, mendukung ekonomi sirkular, memprioritaskan dan melindungi martabat pekerja.

Mengacu pada produksi dan konsumsi barang dan jasa tanpa perusakan lingkungan atau eksploitasi pekerja, hal ini berarti memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Sebagai tanggapan tujuan ini, hal yang bisa kita lakukan berkaitan dengan Pembelajaran P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan, antara lain adalah: mendorong siswa untuk membeli lebih banyak produk perdagangan yang adil, mengutamakan praktik konsumsi yang etis, mempromosikan divestasi bahan bakar fosil, dan mempromosikan penggunaan sumber energi yang bertanggung jawab dan praktik berkelanjutan.

4. Adoption of Sustainable Lifestyles 

Penerapan Gaya Hidup Berkelanjutan didasarkan pada gagasan kecukupan, dan mempromosikan penggunaan sumber daya dan energi secara bijak. Tindakan dapat mencakup pengurangan limbah dan daur ulang, mengadopsi kebiasaan makan yang berkelanjutan (memilih lebih banyak pola makan nabati dan mengurangi konsumsi daging), lebih banyak menggunakan transportasi umum, mobilitas aktif (berjalan kaki, bersepeda), dan menghindari barang sekali pakai (misalnya plastik , dll.).

Untuk tujuan ini, yang bisa kita lakukan di sekolah kita berkaitan dengan Pembelajaran P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan, antara lain: mengkampanyekan bebas plastik, mendorong penggunaan kemasan produk ramah lingkungan, mendorong siswa membeli makanan yang bersifat lokal dan diproduksi dengan cara yang berkelanjutan dan manusiawi, mengkonsumsi lebih sedikit daging, seperti misalnya hari Senin tanpa daging (meatless Mondays), mendorong daur ulang dan pengomposan, dan menjadi lebih berhati-hati tentang penggunaan air.


5. Ecological Education 

Pendidikan Ekologis adalah tentang memikirkan kembali dan mendesain ulang reformasi kurikuler dan institusional dalam semangat ekologi integral untuk menumbuhkan kesadaran ekologis dan tindakan transformatif. Tindakan dapat mencakup memastikan akses pendidikan yang merata untuk semua dan mempromosikan hak asasi manusia, mendorong tema Laudato Si' dalam masyarakat, mendorong kepemimpinan ekologi (siswa, guru), dan kegiatan restorasi ekologi.

Tujuan ini mengacu pada proses pembelajaran terus menerus tentang bagaimana fungsi alam; bagaimana semua bentuk kehidupan saling terhubung; perubahan ekologis yang terjadi dan bagaimana orang dapat mengatur perilaku mereka untuk mempromosikan hidup keberlanjutan. 


6. Ecological Spirituality 

Spiritualitas Ekologis muncul dari pertobatan ekologis yang mendalam dan membantu kita untuk menemukan Tuhan dalam segala hal (discover God in all things), baik dalam keindahan ciptaan maupun dalam keluhan orang sakit dan rintihan orang yang menderita, menyadari bahwa kehidupan roh adalah tidak dipisahkan dari realitas duniawi. Tindakan dapat mencakup mempromosikan perayaan liturgi berbasis ciptaan, mengembangkan katekese ekologis, program retret dan pembinaan ekologis, dll.

Sebagai tanggapan dan dalam kaitanya Pembelajaran P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan, kita bisa mendorong siswa untuk terus merangkul alam dengan rasa takjub dan kagum, dengan rasa syukur atas ciptaan Tuhan dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama dengan mengadakan retret ekologis, lokakarya ekologis, dan perayaan liturgi yang terinspirasi dari ciptaan.

7. Community Resilience and Empowerment 

Ketahanan  dan Pemberdayaan Masyarakat memungkinkan perjalanan sinode keterlibatan masyarakat dan tindakan partisipatif di berbagai tingkatan. Tindakan dapat mencakup mempromosikan advokasi dan mengembangkan kampanye masyarakat, mendorong akar dan rasa memiliki dalam komunitas lokal dan ekosistem lingkungan. 

Sebagai tanggapan dan dalam kaitanya Pembelajaran P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan, kita bisa melakukan kerja sama lintas elemen masyarakat  untuk mempromosikan martabat hidup dan mengatasi ketidakadilan sistemik melalui keterlibatan kolaboratif.

Kesimpulan & Penutup

  • Dengan bersungguh-sungguh menggarap Pembelajaran P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan berinspirasikan Laudato Si’ Action Platform, kita bisa menyimpulkan bahwa tidaklah cukup hanya dengan mengajar kaum muda untuk berpikir kritis tanpa juga mengajari mereka untuk berpikir secara etis, dan menumbuhkan dalam diri mereka rasa tanggung jawab pribadi. Masyarakat kita telah memisahkan etika dan lingkungan: sehingga ada kebutuhan untuk mengubah perspektif kita dan memperluas tanggung jawab etis ke semua bidang kehidupan dan untuk mendorong perilaku yang berupaya menciptakan kondisi yang diperlukan untuk melestarikan, memulihkan, dan/atau memajukan kehidupan dan perwujudannya secara penuh. 
  • Dengan bersungguh-sungguh menggarap Pembelajaran P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan berinspirasikan Laudato Si’ Action Platform berarti sekolah mendidik generasi muda untuk lebih sadar, berpikir kritis serta bertindak bertanggung jawab akan membantu mereka mengembangkan visi yang utuh. Ini juga akan membantu menempatkan diri mereka tidak hanya dalam hal sejarah dan geografi, tetapi juga alam dan kosmos yang lebih luas tempat mereka tinggal. Pendidikan dalam sains dan humaniora berkontribusi pada pembentukan seseorang yang sadar akan identitas, sejarah, dan tempatnya sendiri di masyarakat dan dunia yang lebih luas. Ini juga meningkatkan kesadaran mereka akan realitas yang saling bergantung yang menghubungkan ruang, waktu, masyarakat dan lingkungan; dan dengan cara ini, siswa akan diaktifkan untuk memikul tanggung jawab mereka yang tepat.
  • Dan akhirnya, ketika pendidikan dan eksistensi bertemu, sekolah menjadi tempat kehidupan dan keterbukaan terhadap dunia luar. Saat itulah Pembelajaran P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan menjadi masuk akal dan menjadi bermakna bagi siswa.
  • Mengakhiri tulisan ini, marilah kita doakan doa berikut ini. 

Pope Francis's Prayer for the Earth

All-powerful God, you are present 

in the whole universe and in the smallest of your creatures. 

You embrace with your tenderness all that exists. 

Pour out upon us the power of your love, 

that we may protect life and beauty. 

Fill us with peace, 

that we may live as brothers and sisters, harming no one. 

O God of the poor, 

help us to rescue the abandoned and forgotten of this earth, 

so precious in your eyes. 

Bring healing to our lives, 

that we may protect the world and not prey on it, 

that we may sow beauty, not pollution and destruction. 

Touch the hearts of those who look 

only for gain at the expense of the poor and the earth. 

Teach us to discover the worth of each thing, 

to be filled with awe and contemplation, 

to recognize that we are profoundly united with every creature 

as we journey towards your infinite light. 

We thank you for being with us each day. 

Encourage us, we pray, 

in our struggle for justice, love and peace. Amen.

Reference

Encyclical Letter Laudato Si’ (24 May 2015)

https://www.laudatosi.org/laudato-si/good-practise/ (20 December 2022)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun