Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SMA Tarakanita Magelang Gelar Training Cultivating Growth Mindset & Learning Agility

19 Oktober 2022   10:31 Diperbarui: 14 Desember 2022   14:36 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SMA TARAKANITA MAGELANG GELAR

TRAINING CULTIVATING GROWTH MINDSET AND LEARNING AGILITY

Dengan penuh semangat, siswa Kelas X SMA Tarakanita Magelang berjibaku mendirikan miniatur menara. Delapan kelompok dengan nama unik kekhasan nilai lembaga Tarakanita, Cc5 Plus (Compassion, celebration, conviction, creativity, competence, community, discipline, & JPIC), harus berusaha mendirikan miniatur menara tertinggi dan terkokoh. Kelompok yang berhasil mendirikan miniatur menara yang tertinggi dan terkokoh adalah juaranya. Kegiatan ini digelar dalam rangka Training Cultivating Growth Mindset and Learning Agility, Jumat (21/10/2022), salah satu pembinaan siswa dalam konteks P5 bertema Bangunlah Jiwa Raganya dengan menghadirkan nara sumber. Kali ini nara sumber utamanya adalah Eugenius Tintus Reinaldi, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dibantu 8 mahasiswanya dari Soegijaprana Catholic University, Semarang.

Dalam diskusi bersama panitia persiapan training, P. Joko Purwanto, M.Pd, koordinator P5 SMA Tarakanita Magelang, mengatakan bahwa salah satu hal yang sering menghambat siswa dalam meraih keberhasilan adalah adanya pemikiran bahwa mereka tidak cukup cerdas, tidak memiliki kemampuan untuk mencapai apa yang diinginkan. Mereka terbelenggu pada pola pikir bahwa kemampuan bersifat menetap dan tidak dapat ditingkatkan. Menolak penugasan baru dari guru, menghindari tantangan, mudah menyerah, takut menerima umpan balik, adalah serangkaian perilaku yang merupakan dampak dari adanya pola pikir tersebut.

Oleh karena itu, membangun sebuah pola pikir yang berorientasi pada peningkatan kemampuan akademis maupun non akademis secara berkelanjutan menjadi sebuah pondasi bagi tercapainya keberhasilan siswa. Mereka yang yakin bahwa kemampuannya dapat dikembangkan melalui dedikasi dan kerja keras dikatakan memiliki growth mindset. Pola pikir ini sangat terkait erat dengan learning agility, yaitu kemampuan individu untuk belajar dari pengalaman, dan kemudian menerapkan pembelajaran itu untuk berhasil di bawah kondisi baru atau pertama kali.

Melalui pelatihan ini, siswa diajak untuk dapat mencermati proses terbentuknya pola pikir tersebut dan dampaknya pada seluruh aspek di kehidupannya. Selain itu, pelatihan ini juga menstimulus siswa agar dapat secara mandiri menyusun rencana tindakan pembentukan perilaku yang mengarah pada peningkatan kemampuan diri secara berkelanjutan. (jkp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun