Bintang dan gelapnya malam jadi saksi
Ketika tangan kita bertaut, walau mulut terkatup
Hanya aliran darah yang bicara
Seakan mengungkap
Jutaan rasa yang tertahan
.
Pada dinginnya kabut, kurebahkan kepala
Menikmati tiap detik waktu
Yang ku tak ingin cepat berlalu
Pada hembusan angin, kutengadah
Merasakan manis dan lembutnya kecupanmu
Seakan mengungkapkan bahwa rasa ini tak pernah melarut.....
.
Biarkan aku mencintaimu,
Bagaikan Kawah Idjen mencintai para penambangnya
Walau tergerus terlukai, dia tetap setia...
Menghadirkan belerangnya untuk mereka
Walau tak memiliki, para penambang belerang itu terhidupi
saat itu, di Kawah Idjen aku mencintaimu
.
.
.
Idjen 1 feb 2014
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI