Mohon tunggu...
Karmilla Dyah
Karmilla Dyah Mohon Tunggu... Administrasi - IRT

merangkai kata agar bermakna dan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Kawah Idjen, saat Aku Mencintaimu

5 Februari 2014   05:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:09 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bintang dan gelapnya malam jadi saksi
Ketika tangan kita bertaut, walau mulut terkatup
Hanya aliran darah yang bicara
Seakan mengungkap
Jutaan rasa yang tertahan
.
Pada dinginnya kabut, kurebahkan kepala
Menikmati tiap detik waktu
Yang ku tak ingin cepat berlalu
Pada hembusan angin, kutengadah
Merasakan manis dan lembutnya kecupanmu
Seakan mengungkapkan bahwa rasa ini tak pernah melarut.....
.
Biarkan aku mencintaimu,
Bagaikan Kawah Idjen mencintai para penambangnya
Walau tergerus terlukai, dia tetap setia...
Menghadirkan belerangnya untuk mereka
Walau tak memiliki, para penambang belerang itu terhidupi
saat itu, di Kawah Idjen aku mencintaimu
.
.
.
Idjen 1 feb 2014

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun