Piwwa, DAP.
Dari Jabir al-Muqni se, dia bercerita: "Aku tidak akan merasa sehat sehingga berbekam, karena sesungguh nya aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: Sesungguh nya pada bekam itu terdapat kesembuhan." (Hadits Shahih Ibnu Hibban (III/440)
Bekam adalah metode pengobatan tradisional yang berkembang ribuan tahun lalu  yang mana bekam ini menjadi salah satu pengobatan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam dan sampai sekarang masih diminati banyak orang. Bekam ini dilakukan dengan cara mengeluarkan darah statis atau darah kotor dari tubuh kita melalui sayatan atau tusukan pada kulit. Bekam diyakini memiliki manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi rasa sakit, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun, efek samping dari bekam juga perlu diperhatikan, seperti risiko infeksi dan bekas luka.  Oleh karena itu, penting untuk kita selalu berkonsultasi dengan tenaga medis terkait sebelum menjalani terapi bekam dan mempertimbangkan manfaat dan risikonya secara cermat. Bekam menjadi suatu praktik yang memicu berbagai pandangan dan opini.Â
Kontroversi seputar Bekam
Pertama, ketidakpastian Efektivitas dan Bukti Ilmiah. Meskipun ada laporan positif, bekam sering kali menghadapi tantangan dalam hal kurangnya bukti ilmiah yang konsisten dan itu membuat sebagian orang memandang bahwa bekam sebagai praktik kuno yang belum dapat memenuhi standar ilmiah modern.
Kedua, potensi Risiko dan Keamanan. Ada kekhawatiran terkait keamanan bekam, terutama jika prosedur dilakukan oleh praktisi yang kurang terlatih atau jika alat tidak di sterilkan dengan baik. Risiko infeksi dan efek samping menjadi perhatian utama.
Tapi tidak lepas dari semua itu bekam masih banyak diminati orang sampai sekarang karena manfaat bekam yang telah mereka ketahui. Bahkan ada beberapa orang yang penasaran dengan manfaat bekam tersebut, apakah sebagus itu manfaatnya bagi tubuh? sehingga mereka ingin mencobanya sendiri.
Manfaat Bekam
Pertama, Pengaliran Darah (meningkatkan sirkulasi darah). Sebagian orang mempercayai bahwa dapat meningkatkan pengaliran darah di area yang diobati karena tindakan utamanya adalah untuk mengeluarkan darah statis atau darah kotor dari tubuh melalui sayatan atau tusukan pada kulit. Bekam dapat membantu membuka pembuluh darah kecil atau kapiler di bawah kulit, sehingga dapat meningkatkan aliran darah, Orang yang sudah pernah melalakukan pengobatan tradisional ini  meyakini bahwa bekam membantu mengembalikan keseimbangan energi dalam tubuh.
Kedua, pengurangan nyeri dan peradangan. Terdapat sedikit informasi yang relevan dengan peradangan nyeri bekam dalam hasil pencarian. Oleh karena itu, berdasarkan pengetahuan umum, peradangan dan nyeri dapat terjadi sebagai respons tubuh terhadap prosedur bekam. Beberapa pengguna bekam melaporkan pengalaman positif mereka kepada orang lain, termasuk pengurangan nyeri dan peradangan.Â
Ketiga, meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan informasi yang ditemukan, terdapat pandangan yang mendukung bahwa bekam dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Beberapa sumber menyebutkan bahwa bekam dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dengan peradangan lokal buatan, serta meningkatkan imunitas seluler. Selain itu, terdapat juga informasi yang menyebutkan bahwa bekam dapat merangsang peningkatan sirkulasi darah melalui pelepasan oksida nitrat, yang juga berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Meskipun demikian, beberapa pendukung bekam berpendapat bahwa prosedur ini dapat merangsang sistem kekebalan tubuh, membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit, yang penting untuk mengatasi penyakit dan mengurangi risiko terjadinya penyakit lain.Â