Senja mulai tiba,
Ketika mega menjadi jingga karena terpaan cahaya mentari yang menua,
Lalu burung-burung pulang ke sarangnya,
Dan jalanan berkelok di kaki gunung itu terlihat indah penuh pesona,
Buruh pekerja bergerombol pulang dengan gembira,
Suami istri petani meninggalkan sawah sambil tertawa bahagia,
Anak-anak kecil berlarian meninggalkan sungai jernih selesai bermain basah-basahan riang sentosa,
Aku berdiri di sini,
Di tanjakan bukit cinta,
Memandang keagungan semesta,
Paduan manusia dan alam desa,
Pemandangan indah di mata,
Rumah-rumah berjejer di sana,
Seakan tumpuk menumpuk karena berbeda ketinggian,
Hijaunya gunung berselimut hutan,
Hijaunya tanah berkat pertanian,
Subur makmur,
Ijo royo-royo,
Gemah ripah loh jinawi,
Diselingi jernih kelok sungai,
Dilewati mulusnya jalan beraspal,
Lukisan alam maha sempurna,
Aku berdiri di sini,
Di tanjakan bukit cinta,
Merasakan getar dalam dada,
Ramadan sederhana begitu indahnya,
Udara dingin yang membuai,
Suasana senja yang bikin damai,
Suara pengajian mulai terdengar,
Dari masjid kampung yang mulai ramai,
Dengan anak-anak bersarung dan bermukena,