Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Masuk Pukul Lima

2 Maret 2023   07:00 Diperbarui: 2 Maret 2023   07:00 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Tubuhnya masih meringkuk
Matanya masih mengantuk
Perutnya mulai keruyuk
Kepalanya pun merunduk

Ini di pelosok
Jalanan berkelok-kelok
Tak ada fasilitas mencolok
Ayam pun belum berkokok

Dia berjalan kaki
Melewati sawah
Menyeberangi sungai
Menuju sekolah

Dalam gelap
Kadang terjerembab
Perlu lampu minyak
Pengeluaran bapak jadi bengkak

Udara masih dingin
Kadang perlu minyak angin
Sekadar penghangat perut
Sebab ibu belum sempat memasak

Di kelas masih gelap
Listrik masih tak siap
Bapak ibu guru pun jadi kurang sigap
Yang belajar megap-megap

Apa yang diharap
Dari aturan yang asal paraf
Bukan ilmu yang diserap
Tak akan ada hasil yang mantap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun