Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayahku Pahlawanku

10 November 2021   09:09 Diperbarui: 10 November 2021   09:17 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dia yang berjuang dalam sunyi,
Tanpa tepuk tangan apalagi nyala kembang api,

Dia yang bekerja tanpa henti,
Dari pagi hingga petang bahkan tak jarang sampai pagi lagi menjelang,

Dia tak banyak kata,
Tak juga banyak suara,
Mencintai untuknya adalah dengan memberi bukti,
Mengasihi baginya adalah menyerahkan sgala yang dimiliki,

Waktu,
Tenaga,
Materi,
Harga diri,

Semua karena cinta,
Semua karena kasih,
Memberi tanpa pamrih,
Memberi sampai mati,

Dia lelaki paling kuat di hidupku,
Dia lelaki paling lembut di hidupku,
Dia lelaki kesayangan semua di keluargaku,
Dia ayahku,

Ayah yang tak kenal lelah,
Meski usia semakin membuatnya payah,
Cintanya yang tak pernah punah,
Meski kadang kami berbuat salah,

Ayahku adalah pahlawanku,
Yang berkorban jiwa raga slalu,
Yang ikhlas berjuang sepanjang waktu,
Demi keluarga hingga akhir hayatmu,

Semoga tenang di sana pahlawanku,
Purna sudah tugasmu,
Bahagia slalu menyertaimu,
Semoga kita kelak bertemu,

Jaga dia Tuhanku,
Seperti dia menjaga kami dahulu,
Kami ini saksinya Tuhanku,
Sebab dia pahlawanku,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun