Ada satu keluarga yang bisa menampung orang tua dengan mengurus semua kebutuhan dari A sampai Z. Tapi kondisi ideal satu keluarga tidak bisa disamakan dengan keluarga lain. Permasalahan masing-masing keluarga berbeda-beda.
Perlu kedewasaan semua pihak dalam mengurus orang tua, tidak hanya dari anak-anaknya tapi juga support system lainnya seperti para menantu, cucu-cucu, pekerja, dan lainnya. Mengingat orang yang sudah lanjut usia terkadang tingkahnya tak dapat diprediksi layaknya anak balita.
Menurut saya mengurus orang tua itu wajib hukumnya. Tetapi dengan cara bagaimana mengurusnya itu masuk tatanan sunah. Artinya bisa dibicarakan, dikomunikasikan, disesuaikan, diatur, dimusyawarahkan dengan orang tuanya sendiri dan anggota keluarga lainnya sehingga disepakati semua pihak.
Anak sebisa mungkin memenuhi semua kebutuhan orang tua dan orang tua pun harus sadar bahwa kehadiran dan kewajiban anak pun diperlukan di tempat lain seperti keluarganya sendiri, pekerjaan, lingkungan sosial, dan sebagainya.
Intinya support system -- anak-anak, menantu, cucu, asisten di rumah -- turut mendukung dalam merawat orang tua kita bagaimana pun keadaannya.
Apabila mengacu kepada ajaran Islam keutamaan dalam mengurus orang tua sangat dianjurkan bahkan balasannya surga seperti Firman Allah yang tercantum dalam Surat Al Isra ayat 23-24 yang artinya sebagai berikut:
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan pada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang."
Selain itu juga diriwayatkan oleh hadis yang berbunyi:
"Sungguh merugi, sungguh merugi, sungguh merugi seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya sudah renta, atau salah satu dari keduanya, namun tidak dapat membuatnya masuk surga." - (HR. Muslim)
Sekali lagi penulis tidak ingin menghakimi pilihan apa pun yang diambil. Tentunya kita semua sebagai anak ingin memberikan yang terbaik untuk orang tua kita, akan tetapi kadang terbentur dengan kenyataan yang tak bisa dihindari.
Berikut adalah variasi pilihan yang mungkin bisa jadi pertimbangan: